Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Caroline Wozniacki Kacanduan Didukung McIlroy

Hubungan cinta Petenis Denmark, Caroline Wozniacki dengan pegolf Irlandia Rory McIlroy sepertinya benar-benar sangat mendalam

Penulis: Deny Budiman
zoom-in Caroline Wozniacki Kacanduan Didukung McIlroy
AFP
Caroline Wozniacki dan Rory McIlroy 

TRIBUNNEWS.COM – Hubungan cinta Petenis Denmark, Caroline Wozniacki dengan pegolf Irlandia Rory McIlroy sepertinya benar-benar sangat mendalam. Di ajang Wimbledon yang digelar pekan ini, Caro --panggilannya-- mengatakan ia sangat membutuhkan dukungan sang kekasih agar bisa meraih penampilan terbaiknya.

Mantan peringkat satu WTA ini tak pernah menggapai babak perempatfinal di Wimbledon. Tahun lalu, secara mengejutkan ia bahkan tersingkir di babak pertama. Namun, petenis Denmark 22 tahun ini sekarang tampil dengan lebih percaya diri. Pasalnya, ia bisa menembus babak semifinal di ajang pemanasan di Eastbourne akhir pekan lalu, dimana ia bermain dengan dukungan kekasihnya di tribun penonton.

Caro bakal berlaga dengan petenis Spanyo, Estrella Cabeza Candela di lapangan tiga, Senin (24/6/2013) malam. Ia berharap bisa menaklukkan lawannya itu babak pertama, sekalipun tanpa kehadiran McIlroy. Namun untuk babak selanjutnya, ia sangat berharap ada suntikan dukungan dari kekasihnya.

McIlroy yang merupakan pegolf nomor dua dunia ini memang harus berlaga dulu di turnamen Irish Open di County Kildare, dan baru bisa menemani Caro pada Selasa (25/6/2013) ini.

"Ya, saya sangat berharap ada Rory di tribun penonton. Dan akan sangat baik rasanya jika ia memberikan dukungan untukku seperti saat di Eastbourne lalu. Saya sepertinya sudah kecanduan dengan kehadirannya," kata juara Wimbledon Junior pada 2006 ini seperti dikutip dari The Mirror.

Keduanya memang seperti tak pernah lagi terpisahkan. McIlroy adalah penonton setia setiap pertandingan Wozniacki. Demikian juga sebaliknya dimana petenis peringkat sembilan dunia ini kerap hadir di lapangan golf mendukung kekasihnya berlaga.

Ia menegaskan, hubungan cinta mereka memang istimewa, dimana keduanya kerap terpisah oleh jarak, dan waktu karena padatnya jadwal pertandingan. "Rory berusaha mati-matian menyiasati jadwal yang sangat padat agar bisa bertemu denganku. Aku juga seperti itu, selalu berusah menemuinya di sela kegiatanku. Kami berbicara setiap hari lewat telepon. Tapi tentu saja itu tak cukup, kita butuh untuk bertemu dan saling mendukung," kata Wozniacki.

Berita Rekomendasi

Ia pun kemudian berfilosofi. "Jadwal pertandingan golf dan tenis mengikuti perjalanan matahari. Kami berputar keliling dunia, dan kami senantiasa berharap lokasi pertandingan kita tak pernah berjauhan, dan waktunya pun selalu berdekatan," ujar Caro dikutip dari Telegraph.

"Kami memang selalu ingin berduaan. Itu membuat kami merasa lebih kuat, dan nyaman. Namun upaya untuk selalu tampil berduaan itu bukan hal mudah, tapi kita akan selalu mengusahakannya," katanya lagi.

Pasangan pesohor ini pastinya menjadi incaran utama para paparazzi. Namun, mereka bukanlah tipe orang yang gemar mencari perhatian seperti para selebritas lain pada umumnya. Karena itulah, kendati keduanya adalah pesohor nomor wahid di masing-masing negaranya, Denmark, dan Irlandia Utara, namun mereka tetap bisa menjaga privasinya dengan baik. "Saya pikir bukan hal terlalu sulit untuk menjaga privasi kita. Itu mungkin karena kita memang tak terlalu ingin menarik perhatian orang banyak," tutur Caro.

Ada kritikan mendera ke arah Caro sekarang ini. Disebutkan, ia sekarang lebih populer dikenal sebagai kekasih McIlroy ketimbang sebagai petenis putri yang berprestasi. Kritikan tersebut diterima olehnya dengan lapang dada.

"Pasti akan selalu ada kritikan di luar sana. Itu sudah menjadi bagian dari hidupku. Dulu, saya pernah dikritik tak akan pernah bisa masuk rangking 100 besar WTA. Lalu ketika masuk 100 besar, ada yang bilang saya tak mungkin masuk 50 besar," tuturnya.

Kritikan tersebut terus berlanjut, kata Caro. Dan ketika ia masuk 50 besar, banyak yang menilai ia mustahil masuk 10 besar. "Ketika saya masuk 10 besar, orang-orang berkomentar lima besar adalah level yang tak mungkin aku lewati. Buktinya, saya bahkan pernah bertengger di peringkat satu WTA. Tapi tetap saja ada kritik bahwa saya melakukann tanpa meraih gelar juara grand slam," ujarnya. (Tribunnews.com/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas