KOI Harus Tentukan Seleknas Berkuda
KOI harus menentukan kelangsungan seleksi nasional atau seleknas berkuda untuk pembentukan tim inti yang akan ditampilkan di SEA Games XXVII-Myanmar
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) harus segera menentukan kelangsungan seleksi nasional atau seleknas berkuda untuk pembentukan tim inti yang akan ditampilkan di SEA Games XXVII-Myanmar, Desember mendatang.
Berkuda menjadi satu-satunya cabang olahraga (cabor) yang belum memastikan tim inti mengingat masih adanya 'perseteruan' antara Equestrian Federation of Indonesia (EFI) dengan Equestrian Indonesia (EQINA).
Selama ini EFI yang merasa lebih berhak untuk menerjunkan atlet-atletnya ke pentas berkuda SEA Games itu karena memegang mandat sebagai National Federation (NF) atau 'asosiasi nasional' dari equestrian di Indonesia, perwakilan dari Federation Equestre Internationale (FEI). Namun, KOI tetap tak dapat mengabaikan EQINA yang berafiliasi ke PP Pordasi, mengingat Pordasi masih menjadi anggota sah dari KOI.
Oleh karena itu, seleknas menjadi jalan keluar untuk menentukan atlet-atlet terbaik dari disiplin equestrian yang berhak mewakili KOI ke SEA Games Myanmar.
"Sampai saat ini kami belum memperoleh keterangan resmi terkait kepastian seleknas tersebut," ungkap Jose Rizal Partokusumo, Ketua Umum EQINA-Pordasi.
Pentas berkuda SEA Games XXVII itu sendiri akan melombakan kelas 'dressage' atau tunggang-serasi perorangan dan beregu, 'show jumping' atau lompat rintangan perorangan dan beregu, dan 'endurance' atau ketahanan. KOI disebutkan telah mengirim entry-form by number dari nomor-nomor yang akan diikutkan cabor berkuda tersebut. Sementara, untuk entry-form by name masih harus menunggu hasil seleknas.
Sehubungan dengan rencana seleknas yang diikuti atlet atau 'rider' EQINA dan EFI itu, EQINA sendiri sudah menyerahkan daftara nama atletnya ke KOI. Mereka adalah 'rider' EQINA yang menuai prestasi dari empat seri kejurnas EQINA, yakni AE Kawilarang Memorial I & II, EQINA Terbuka, dan Jateng Masters.
Kendati demikian, untuk lebih mematangkan kesiapan para 'rider'-nya dalam menghadapi seleknas nanti, EQINA memutuskan untuk menggelar seleksi internal pada Sabtu dan Minggu (27-28/7/2013) ini di Anantya Riding Club, Gunung Putri, kawasan Bogor. Walau begitu, Brayen Brata Coolen tidak diikutkan dalam seleksi internal tersebut. Ini karena Brayen masih mengikuti pelatihan di Belanda.
Menurut keterangan, Brayen baru akan 'diterbangkan' ke Jakarta jika sudah ada kepastian waktu untuk seleknas dari KOI.
"Brayen sewaktu-waktu bisa pulang ke Jakarta, apalagi untuk mengikuti seleknas," ujar Muhammad Chaidir Saddak, Ketua Umum PP Pordasi yang juga pemilik klub Aragon, tempat Brayen bernaung.