Bella Angkat Koper, Tunggal Putri Tinggal Lindaweni
Lindaweni berhasil melaju ke babak ketiga, setelah mengalahkan Beatriz Corrales asal Spanyol, 21-12, 21-11
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, GUANGZHOU – Harapan Indonesia untuk meraih gelar juara di nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013 tinggal bertumpu pada Lindaweni Fanetri. Pebulutangkis 23 tahun itu merupakan satu-satunya pemain tunggal putri yang tersisa pada babak ketiga.
Lindaweni berhasil melaju ke babak ketiga, setelah mengalahkan Beatriz Corrales asal Spanyol, 21-12, 21-11 dalam kurun waktu 30 menit di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, China pada Rabu (7/8/2013).
Pada babak ketiga, dia sudah ditunggu Li Xuerui, pebulu tangkis peringkat pertama dunia asal Cina. Melihat catatan pertemuan kedua pemain, mereka sudah bertemu sebanyak 3 kali. Hasilnya, Li Xuerui unggul 2-1. Satu-satunya kemenangan Lindaweni diraih saat berlaga di Bitburger Open 2010.
Sayang, keberhasilan Lindaweni melaju ke babak ketiga tak diikuti rekan senegaranya, Belaetrix Manuputi. Pebulu tangkis peringkat ke-28 dunia itu takluk di tangan Wang Yihan asal Cina, 12-21, 8-21 dalam kurun waktu 30 menit.
Melihat catatan sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia, Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di kejuaraan dua tahunan itu pada tahun 1993. Ketika itu ratu bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti berhasil meraih gelar juara pada pelaksanaan di Birmingham, Inggris.