Ivanna Lie: Simon, Sony, dan Adrianti Seharusnya Tidak di Pelatnas
Menurutnya, PP PBSI di bawah pimpinan Gita Wirjawan juga harus memikirkan regenerasi pemain.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pebulutangkis Indonesia, Ivanna Lie meminta, PP PBSI untuk tidak cepat puas terhadap hasil di Kejuaraan Bulutangkis Dunia.
Menurutnya, PP PBSI di bawah pimpinan Gita Wirjawan juga harus memikirkan regenerasi pemain.
PP PBSI mengirimkan 28 pebulu tangkis berlaga di Kejuaraan Dunia yang dilangsungkan di Guangzhou, Cina pada 5-11 Agustus 2013. Namun tak semua pemain Indonesia memberikan hasil terbaik.
Contohnya tiga pemain senior di pelatnas Cipayung, yakni Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro, dan Adrianti Firdasari. Ketiga pemain itu tak tampil maksimal, mereka berguguran pada babak pertama.
“Selesailah mereka. Seharusnya mereka bermain di luar pelatnas. PBSI harus fokus pada pembinaan pemain junior,” kata Ivanna Lie.
Indonesia berhasil meraih dua gelar juara dunia, melalui pasangan ganda putra Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan dan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir.
Melihat dari segi usia kedua pasangan, mantan pemain di era 1970-1980-an itu menilai, bahwa usia emas kedua pasangan itu berkisar di antara tiga tahun.
“Apakah ini masih bisa bertahan. Hasil di Kejuaraan Dunia ini pemicu membenahi apa yang kurang. Harus ada percepatan pemain junior ke senior,” tutur Juara Piala Dunia 1985 saat berpasangan dengan Christian Hadinata di nomor ganda campuran.