Rifat Sungkar Finis Ke-5 Open Class Di Hari Pertama Ojibwe Forests Rally
Pereli Indonesia, Rifat Sungkar berada di posisi 5 di Open Class pada hari pertama Ojibwe Rally di Amerika Serikat
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM - Pereli Indonesia, Rifat Sungkar berada di posisi 5 di Open Class pada hari pertama Ojibwe Rally di Amerika Serikat, Sabtu (24/8/2013). Rifat mencatatkan waktu 1 jam 19 menit dan 20 detik usai melewati 6 Special Stage.
Mengendarai Mitsubishi Evolution X, Rifat ditemani Steve Lancaster sebagai navigator harus berjuang mengatasi jarak pandang yang sangat terbatas akibat dari debu pada tiap Special Stage. Rifat yang memulai SS1 Parkway dari urutan start ke-6, menyebut langsung berhadapan dengan kondisi yang tidak menguntungkan.
“Lepas dari start, kami langsung berhadapan dengan debu yang sangat tebal. Walaupun jarak antar peserta adalah 2 menit, debu dari mobil lebih dulu tetap tidak hilang. Permasalahannya adalah karena tidak ada angin dan di bawah pepohonan, jadi debunya tidak bergerak” kata Rifat yang berada di tim Fastron World Rally.
Di SS1 ini, Rifat sempat harus berhenti sampai 5 kali karena tidak dapat melihat jalan di depannya. Bahkan di SS2 Karen Freund, Rifat harus berhenti sampai 8 kali, sehingga hanya bisa mencatatkanwaktu 14 menit 29 detik, dan berada di posisi ke 10.
Menyelesaikan paruh pertama sebanyak 3 Special Stage, tim mekanik dari Libra Racing langsung mempersiapkan kendaraan untuk melakukan reli malam.
“Pada saat para pereli berada di Service Park, kami dari Fastron World Rally Team sempat meminta kepada panitia, untuk menambah jarak antar pereli dari 2 menjadi 3 menit. Diharapkan dengan tambahan waktu, debu yang beterbangan dapat berkurang, dan membuat jarak pandang yang lebih baik” terang Indra Prasetyo, tim manager Fastron World Rally.
Sayangnya, permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh pihak panitia. Memasuki SS4 Kabekona sepanjang 17,72 km, menggunakan 4 buah lampu sorot, Rifat dan Steve berharap keadaan akan menjadi lebih baik.
Tetapi apa yang diharapkan tidak terjadi. Karena hari sudah gelap, pereli yang start lebih dahulu, kecepatannya berkurang, sehingga debu yang beterbangan pada saat kendaraan melintas, menjadi semakin tebal.
“Di dalam SS tadi, sinar lampu dari kendaraan seperti menyorot tembok debu, sama sekali tidak bisa melihat apa-apa” kata Rifat.
Akibatnya, kendaraan mengalami overshoot, keluar jalur, tetapi untungnya kendaraan dapat berhenti persis di antara 2 pohon besar, dan tidak menabraknya. Masalah debu ini, juga dikeluhkan oleh David Higgins, Antoine L’Estage dan para pereli lainnya. Hanya Ken Block, sebagai pereli dengan urutan start pertama yang tidak mengalaminya.
Di SS5 Refuge, keadaan juga tidak menjadi lebih baik. Di SS6, Steamboat sepanjang 17,08 km, Special Stage dimulai dengan lintasan berkontur, kemudian dilanjutkan dengan jalanan yang berkelok-kelok.
Di SS6 ini, terdapat beberapa bagian yang terbuka, tidak tertutup pohon, akibatnya debu yang beterbangan tidak setebal di special stage sebelumnya. Rifat berusaha meningkatkan kecepatan kendaraannya, sehingga akhirnya berhasil menyelesaikan SS6 ini dengan catatan waktu 13 menit 37 detik.
Sementara itu, di klasmen umum, pereli Amerika, Ken Block berhasil menjadi yang tercepat di 5 dari 6 Special Stage yang dipertandingkan. Oleh karena itu, untuk sementara Ken Block memimpin di hari pertama, diikuti oleh David Higgins di tempat kedua, dan Antoine L’Estage di tempat ke tiga.
Fastron World Rally Team sendiri, di kelasmen umum berada di posisi ke 9. Di hari kedua, akan dipertandingkan 9 Special Stage sejauh total 113,5km. Rifat mengatakan, perjalanan di hari kedua masih panjang, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
"Saat ini tim mekanik dari Libra Racing sedang berusaha untuk mempersiapkan kendaraan Mitsubishi Evo Xsaya untuk bisa tampil prima di hari kedua. Semoga semuanya bisa berjalan lebih baik lagi” terang Rifat