TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selasa sore ini (10/9/2013) Eqina-Pordasi sendiri kedatangan seorang 'ekpatriat' equestrian, Kenneth Cheng yang akan menggelar 'coaching-clinic' di Bandung Equestrian Center (BEC), Lembang, dan Pegasus, Kinasih, Sukabumi.

Kenneth Cheng, atlet equestrian kelahiran Hongkong berusia 25 tahun, akan berada di Indonesia hingga akhir pekan ini untuk memberikan pelatihan kepada 'rider-rider' terbaik Eqina-Pordasi, terutama mereka yang dipersiapkan untuk menghadapi seleksi bersama SEAG Myanmar.

Kenneth Cheng, yang pada 2008 memperkuat tim 'show jumping' Hongkong di Olimpiade, akan menggelar pelatihan di BEC pada Rabu hingga Jumat siang (11-13/2013).

"Jumat sore Kenneth Cheng langsung melanjutkan pelatihannya di Pegasus," kata Bibit Sucipto, Kabid Binpres Eqina.

Pelatihan di BEC akan diikuti sebanyak tujuh 'rider', khususnya dari BEC dan Aragon stable yang sama-sama ada di Lembang. Sementara pelatihan di Pegasus diikuti sebanyak 11 'rider' antara lain dari Pegasus sendiri, Santamonica, Anantya, JN Stud, Trijaya.

Kedatangan Kenneth Cheng dimediasi oleh Jeanne Lukito, putri pemilik BEC stable. Menurut keterangan Shanti Sadono dan Dewi Anggraeni dari Eqina, reputasi Kenneth Cheng memang meyakinkan.

Pada usia 15 di tahun 2003 Kenneth Cheng sudah berhasil menempati posisi ke-7 di nomor perorangan 'show jumping' Kejuaraan Cina Terbuka di Wuhan. Kenneth Cheng juga menjadi satu-satunya 'rider' berkebangsaan Cina yang berhasil memenangkan nomor bergengsi lompat rintangan 150 cm pada Europe CSIO-4, di Copenhagen, Denmark.

Kenneth Cheng yang pada 2009 masuk daftar '300' terbaik dunia dan peringkat tiga Asia diketahui 'berguru' pada sejumlah 'rider' andal dunia untuk mengembangkan kemampuannya.

Sejak Maret 2012 Kenneth Cheng memutuskan tinggal di Belgia, menerima pelatihan untuk kuda dan membantu 'rider-rider' di berbagai negara untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri mereka di 'show jumping'.