Fernando Alonso Menyerah Buru Sebastian Vettel
Sebastian Vettel sudah hampir pasti tetap mempertahankan gelar juara dunianya.
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Pembalap Ferrari asal Spanyol, Fernando Alonso sudah memberikan isyarat menyerah dalam perburuan juara dunia tahun ini. Dia pun mulai menatap persaingan tahun depan karena perburuan juara tahun ini baginya sudah berakhir.
Dengan selisih keunggulan 60 poin menghadapi enam seri tersisa, Sebastian Vettel sudah hampir pasti tetap mempertahankan gelar juara dunianya.
Alonso yang merupakan rival terdekat Vettel di klasemen sementara pembalap telah mengakui pertarungan dia dalam perburuan gelar juara dunia 2013 dengan Vettel secara efektif telah berakhir usai balapan F1 Singapura, Minggu (22/9).
"Kami harus bersikap realistis, tinggal hanya beberapa seri balapan lagi yang akan kita hadapi dan kesenjangan masih terus bertambah setelah digelarnya setiap seri balapan. Dan sekarang bedanya sudah 60 poin. Kita harus menyadari itu," kata Alonso seperti dilansir Emirate247.
Dengan segenap kemampuan balapnya ditambah dengan strategi pemilihan ban yang dinilainya terbaik ternyata belum cukup untuk bisa mengalahkan Vettel di Singapura.
Padahal pada saat balapan di sana, Alonso tampil luar biasa. Sempat berada di posisi Ketujuh, dia bisa finis kedua di bawah Vettel.
"Kami memerlukan banyak keberuntungan. Kita tak bisa mengandalkan keberuntungan hanya di Korea, hanya di Jepang, India, Abu Dhabi saja. Tapi kita perlu keberuntungan dalam setiap seri balapan," kata pembalap berusia 32 yang sudah berpengalaman menjadi juara dunia F1 dua kali itu.
Saat ditanya apa yang bisa dia dan tim Ferrari lakukan untuk bisa mengalahkan Red Bull, Alonso secara terbuka memberika jawaban," Tak ada yang bisa kami lakukan," katanya.
"Karena sudah jelas, kami telah berusaha secara maksimum. Kami telah berusaha untuk meningkatkan kemampuan mobil balap dalam setiap seri balapan. Dan ternyata meski kami telah melakukan semuai itu, hasilnya tetap saja belum cukup dibandingkan dengan kehebatan lawan. Mereka telah melakukan usaha yang lebih baik dari kami di setiap seri balapan. Mereka tampil fantastis di setiap seri, mereka menang, dan mereka pantas meraih kemenangan‑kemenangan itu," katanya.
Meski kurang puas tak bisa mengalahkan Vettel, Alonso merasa finis kedua saja sudah terasa seperti meraih kemenangan. Bayangkan dia bersaing dengan menggunakan mobil balap yang kecepatannya lebih lambat sekitar dua detik per lapnya dari mobil Red Bull yang dipakai oleh Vettel. Tak heran, di balapan Singapura, Vettel sangat mendominasi.
Menghadapi enam seri mendatang, tak dipungkiri lagi jika tidak ada kejadian luar biasa yang membuat Vettel absen balapan maka Vettel bakal bisa meraih gelar juara dunia yang Keempat kalinya.
Kemenangan Vettel yang ketiga kali secara beruntun musim ini dan kemenangan Ketujuh kali yang diraiih Vettel dalam 13 seri balapan membuat Alonso mulai menatap persaingan balap F1 musim 2014. Dia berharap dengan adanya sejumlah perubahan termasuk perubahan terkait pemakaian mesin baru V6 bisa membuat kesenjangan antara mobil balap F1 antar pembalap tidak terlalu besar.
"Kami akan memulai persaingan balap tahun depan dari nol lagi. Karena ada perubahan besar dalam hal regulasi, jadi ini menjadi kesempatan terbesar buat kami untuk menghentikan adanya kesenjangan ini," kata mantan pembalap Renault dan McLaren itu optimistis.
"Kami akan mengerahkan semua usaha kita menghadapi musim 2014. Harapannya ini akan menjadi kesempatan terbaik kami untuk tak lagi ada kesenjangan dengan mobil balap dari tim terbaik," katanya.
Dia menambahkan, sebenarnya musim ini juga ada beberapa perubahan yang terjadi. Di antaranya adalah perubahan penggunaan ban Pirelli yang sudah diperbaharui. Namun tetap saja, perubahan itu tak cukup banyak memberikan pengaruh pada persaingan balap musim ini jadi lebih seru. Setelah terjadi banyak insiden ban pecah di Silverstone, selisih keunggulan Vettel malah semakin membesar. (Tribunnews/mba)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.