Medina Genapkan Norma WGM
Akhirnya impian masyarakat catur Indonesia untuk memiliki Woman Grandmaster kedua tercapai juga pada Senin 23 September 2013
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KOCAELI - Akhirnya impian masyarakat catur Indonesia untuk memiliki Woman Grandmaster kedua tercapai juga pada Senin 23 September 2013, yaitu ketika WIM Medina Warda Aulia (2301) menundukkan FM Lanita Stetsko (2213) dari Belarus pada babak kesepuluh Kejuaraan Catur Junior Dunia (World Junior Chess Championship) di hotel The Ness, Kocaeli, Turki.
Dengan kemenangan tersebut Medina meraih 7 poin dalam sepuluh babak. Sementara rata-rata rating lawan yang dihadapinya selama sepuluh babak itu mencapai 2266. Dalam tabel Direct Titles yang dikeluarkan FIDE per 1 Juli 2013, untuk rata-rata rating lawan antara 2251-2289 dapat mencapai WGM Norm jika mampu mengumpulkan 7 poin. Medina sudah menggenapkan itu!
Persyaratan lainnya, seperti minimum empat orang lawan yang dihadapi bergelar WGM, enam orang lawan harus punya gelar, delapan orang harus punya rating, minimal dari dua negara, semuanya itu sudah terpenuhi kalau tidak mau disebut malah melebihi. Rating Medina yang harus di atas 2300 juga terlampaui karena saat ini rating Medina 2301 dan akan bertambah pada bulan depan karena sampai babak sepuluh ini sudah mempunyai tabungan tambahan rating sebanyak 24 poin!
Dalam klasemen sementara ranking Medina naik ke urutan 5. Pucuk pimpinan tetap dipegang WGM Irina Bulmaga (2387) dari Rumania dengan 8 poin. Ranking putri selengkapnya dapat dilihat di http://wjcc2013.tsf.org.tr/en/component/turnuva/?task=fileview&kid=15
Pecahkan Rekor Irene Kharisma
Hebatnya lagi, Medina menggenapkan gelar Woman Grandmasternya dalam usia 16 tahun 2 bulan 16 hari! (Medina kelahiran 7 Juli 1997) Ini berarti memecahkan rekor WGM yg dicetak Irene Kharisma Sukandar (Irene kelahiran 7 April 1992) yang waktu itu mencapainya dalam usia 16 tahun 7 bulan 18 hari di Olimpiade ke-38 di Dresden, Jerman, tahun 2008!
Setelah kabar gembira ini sampai ke Jakarta, ucapan selamat pun mengalir. "Puji Tuhan! Syukur! Selamat!," tulis GM Utut Adianto. Bahkan Ketua Umum PB Percasi Hashim S. Djojohadikusumo menyempatkan diri menelepon langsung menyampaikan ucapan selamatnya. "Nanti sebelum Indonesia Open kita bikin syukuran di Jakarta," kata Hashim yang baru terpilih lagi sebagai Ketua Umum PB Percasi.
Salah seorang penasehat PB Percasi, Eka Putra Wirya, yang selalu menonton pertandingan Medina dan kawan-kawan secara live, langsung mengirimkan ucapan selamatnya begitu pertandingan selesai. Bahkan wartawan Jakarta Post Musthofid Saleh mengirimkan kegembiraannya di tengah-tengah pertandingan: "Sepertinya menang nih," tulisnya melalui pesan bbm!
Tiga Pecatur Indonesia Lainnya
Sayang pada hari yang sama ketiga pecatur Indonesia lainnya mengalami kekalahan. WIM Chelsie Monica Sihite (2282) Kalah dari WIM Khademalsharieh Sarasadat (2303) dari Iran pada langkah ke-41 pembukaan Reti. Chelsie tetap dengan 5,5 poin dan posisinya merosot ke peringkat ke-27 dari 77 peserta.
Di bagian putra, Muhammad Luthfi Ali (2277) kalah dari IM Marcel Kanarek (2483) dari Polandia pada langkah ke-53 pertahanan Sisilia Naga. Luthfi tetap dengan 6 poin dan peringkatnya merosot satu tingkat menjadi urutan 20 dari 118 peserta yang datang dari 52 negara. Ranking putra selengkapnya dapat dilihat di http://wjcc2013.tsf.org.tr/en/component/turnuva/?task=fileview&kid=14
IM Farid Firman Syah (2433) juga kalah dari Javier Benitez Lozano (2308) dari Meksiko. Farid menyerah setelah bertarung 49 langkah pertahanan Pirc. Farid baru mencetak 4,5 poin.