Ketum PP Pordasi: Fokus Pembinaan Jangka Panjang
Muhammad Chaidir Saddak berpendapat pembinaan jangka panjang tetap harus diutamakan.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi perekrutan atlet-atlet berkuda untuk persiapan PON XIX-2013, Ketua Umum PP Pordasi Muhammad Chaidir Saddak berpendapat, pembinaan jangka panjang tetap harus diutamakan.
"Fokusnya harus tetap ke sana. Semua daerah atau pengprof harus mengedepankan pembinaan jangka panjang," ungkap Eddy Saddak, sapaan akrab pimpinan tertinggi otoritas berkuda nasional itu.
Eddy Saddak menyatakan, sah-sah saja jika banyak daerah kini sudah melakukan perekrutan 'rider' dan kudanya sekaligus untuk PON 2016 itu.
"Kalau ada yang kesannya seperti jor-joran itu tentunya karena mereka didukung pendanaan yang kuat," jelas Eddy Saddak.
Dia mencontohkan Jatim yang berani 'membayar' rider yang direkrutnya dengan nilai kontrak yang tinggi. Honorarium bulanan yang diberikan Jatim untuk rider-rider yang direkrutnya jauh di atas nilai kontrak yang diberlakukan daerah lain.
"Mungkin ada yang lalu mengkritisi Jatim. Tetapi itu sah-sah saja sejauh apa yang mereka lakukan tidak melanggar etika, misalnya dengan menyabot rider yang sudah dikontrak daerah lain," kata Eddy Saddak.
Walau demikian, Ketum PP Pordasi ini tak luput memberikan pesan pada Jatim.
"Untuk kesinambungan program pembinaan jangka pendek maupun panjang, Jatim harus segera punya klub. Kalau tidak, apa yang mereka lakukan akan percuma dan bakal menguap begitu saja," urai Eddy Saddak.