Indonesia Olympian Association Temui Wismoyo Arismunandar
Wismoyo Arismunandar Senin (28/10/2013) dikunjungi Indonesia Olympian Association (IOA).
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum KONI Pusat Wismoyo Arismunandar Senin (28/10/2013) dikunjungi oleh Anton Suseno dan kawan-kawan dari Indonesia Olympian Association (IOA).
Wismoyo, yang memimpin KONI Pusat selama dua periode sejak 1993, menerima Anton Suseno dkk selama hampir dua jam di kantornya di kawasan Gatot Soebroto. Didampingi Rudolf Warouw, Sekjen KONI Pusat di masa kepemimpinannya, Wismoyo tak hanya bersendau-gurau.
Ia juga mengajak para Olympian Indonesia itu makan siang bersama. Selain Anton, Olympian yang menemui Wismoyo adalah Lukman Niode, Krisnabayu, Suryo Agung Wibowo, La Paene Masara, Yayuk Basuki, dan Nurfitryana Saiman.
Kepada Wismoyo dan Warouw, Anton Suseno sebagai presiden IOA menjelaskan rencana IOA menggelar perayaan tiga tahun keberadaan organisasi mereka pada 12 November mendatang di Hotel Century, Senayan. IOA mengharapkan kehadiran Wismoyo.
Pada kesempatan ini Wismoyo banyak bertanya seputar IOA. Apa misinya, bagaimana visinya? Anton dan Lukman Niode, Sekjen IOA, bergantian menerangkan filosofi IOA. Anton menyebutkan, ada 252 Olympian di Indonesia.
Mereka adalah atlet-atlet terbaik Indonesia yang pernah tampil di Olimpiade, termasuk sepakbola pada 1952. Wismoyo memahami keberadaan IOA. Walau demikian, ia juga menyarankan agar hendaknya dibentuk organisasi yang bertujuan memberikan kesejahteraan pada atlet atau mantan atlet.
"Khususnya memang setelah mereka tidak bertanding lagi. Jadi, tidak hanya mereka yang pernah tampil di Olimpiade," jelas Wismoyo, sembari menekankan agar IOA seyogyanya bisa mencari 'bapak angkat' guna mendukung pendanaan untuk menyokong program kegiatannya.
"Dari dulu mencari dana untuk olahraga itu susah, makanya kita harus pandai-pandai bersahabat," ujar Wismoyo, yang di masa kepemimpinannya gencar menggelorakan bahwa warisan terbesar olahraga adalah persahabatan.
GEDUNG FX
Wismoyo kemudian bercerita soal penghimpunan dana yang dilakukan semasa kepemimpinannya di KONI. Ada 65 konglomerat yang dia berdayakan sebagai staf khusus KONI Pusat, khususnya guna mendukung pelaksanaan Program Garuda Emas, dengan filosofi bertahap, berlanjut, dan berkesinambungan.
Wismoyo juga bercerita soal rehabilitasi gedung KONI Pusat yang kini menjadi gedung FX, Senayan. Menurut Wismoyo, seharusnya pimpinan KONI Pusat berkantor di gedung FX tersebut.
"Dulu kita pindah dari gedung KONI lama ke Gedung Direksi Gelora Senayan rencananya hanya sementara. Saya nggak mengerti mengapa KONI masih berkantor di gedung direksi itu," papar Wismoyo.
Setelah gedung FX jadi, yang berkantor di sana adalah KOI, menempati empat lantai dari 16 hingga 19.
"Kalau saya tidak keliru mestinya induk-induk organisasi olahraga juga berkantor di gedung FX itu," kata Wismoyo. (tb)