Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Pegasus Full-Team, Setiap 'Rider' Dengan Dua Kuda

Kejuaraan Equestrian memperebutkan Piala Panglima Kodam V Jaya pada 22-24 November 2013

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Pegasus Full-Team, Setiap 'Rider' Dengan Dua Kuda
ist
Dua andalan Pegasus di kelas atas jumping, Joko (kiri) dan Raymen Kaunang. Joko (Saltador) menempati urutan ketiga di kelas 120 Cm turnamen Jateng Classic , sementara Raymen (Conquistador) di urutan kedua kelas 130 Cm. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejuaraan Equestrian memperebutkan Piala Panglima Kodam V Jaya pada 22-24 November 2013 di kompleks pacuan kuda Pulomas, Jaktim, kembali menjadi arena persaingan 'miniatur' PON XIX-2016 Jabar. Perumpamaan ini tidak berlebihan.

Kejuaraan Piala Pangdam Jaya yang dihelat KONIDA dan Pengprov Pordasi DKI Jaya dengan Equestrian Indonesia (Eqina) sebagai pelaksana ini menjadi momentum berharga dalam persiapan menuju pentas berkuda PON XIX-2016.

Miniatur PON XIX sebelumnya sudah tersaji di gelaran 'Jateng Classic', bulan lampau di Arrowhead, Tengaran, Salatiga. 'Jateng Classic' menghadirkan persaingan klasik dari 'rider-rider' terbaik Eqina yang tergabung di berbagai stable/klub atau yang langsung mewakili daerah, seperti Jatim.

Persaingan klasik itu kini berlanjut ke Piala Pangdam Jaya.

"Saya yakin klub-klub dan daerah akan menampilkan atlet-atlet utamanya di sini. Kejuaraan ini sekaligus menjadi 'try-out' yang penting dalam persiapan jangka panjang menuju PON XIX," ungkap Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Eqina, Bibit Sucipto, kepada tribunnews.com Senin (18/11/2013).

DUA KUDA

Atas pertimbangan itu pula, kata Bibit, Pegasus menurunkan seluruh 'rider' utamanya di Pulomas.

Berita Rekomendasi

"Pegasus full-team, setiap atlet bahkan dipersiapkan untuk menunggangi dua kuda," jelas Bibit dalam kapasitasnya sebagai pembina di Pegasus.

Tantangan untuk 'rider-rider' Pegasus seakan menjadi lebih berat karena mereka ibaratnya menyandang status sebagai tuan rumah. Pasalnya, 'rider-rider' Pegasus adalah tulang-punggung tim berkuda PON DKI Jaya.

Kendati demikian, dalam pandangan Bibit, hal itu tidak menjadi kendala. Posisi sebagai tuan rumah itu tidak membuat atlet-atletnya seperti berada dalam tekanan besar.

"Mereka sudah terbiasa menghadapi pesaing yang sama. Jadi hal itu tidak terlalu mempengaruhi kondisi mental atlet," terang Bibit yang menjadi penanggung-jawab naik-turunnya prestasi para 'rider' Pegasus.

RAYMEN & JOKO

Dua 'rider' senior, Raymen Kaunang dan Joko Susilo, tetap menjadi andalan di kelas-kelas atas nomor 'show jumping' atau lompat rintangan.

Reymen Kaunang akan turun dengan dua kuda spesialisasinya, yakni Maestro Blanco dan Conquistador. Joko Susilo tampil dengan kuda Saltador dan Fear lady.

Andalan Pegasus di kelas-kelas bawah dan menengah tetaplah bertumpu pada jago-jago dari keluarga pemilik klub tersebut, Yusni Radius Prawiro. Yakni, Samuel Sampurno Prawiro, Johan W.H.Prawiro, dan Daniel W.Prawiro.

Disamping itu, masih ada Fernando Wowiling. Samuel akan menunggang Shooting Star dan Saltador. Johan dengan Dessert Snow dan Fear Lady. Daniel dengan Master Blaster dan Shooting Star. Dan, Fernando Wowiling dengan Putra Kariza dan Master Blaster. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas