Aragon dan Pegasus Bicara Soal Porprov
Bicara persaingan berkuda dari spesialisasi tunggang serasi tak bisa dipungkiri adanya dua kekuatan besar yang terus mendominasi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bicara persaingan berkuda dari spesialisasi tunggang serasi, tak bisa dipungkiri adanya dua kekuatan besar yang terus mendominasi perebutan tempat terhormat dalam gelaran seri kejuaraan nasional Equestrian Indonesia atau EQINA.
Dua kekuatan besar itu adalah Aragon dan Pegasus. Bahkan, Aragon yang berlokasi di kawasan Lembang, Bandung dan dimiliki oleh Ketum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak, tak hanya fokus dengan kuda-kuda equestrian. Akan tetapi juga, kuda-kuda pacu.
Pegasus, yang bermarkas di kawasan Kinasih, Sukabumi, lebih konsentrasi ke kuda-kuda equestrian dengan pembinaan 'rider' usia muda tampaknya lebih diprioritaskan.
Dari gelaran kejuaraan Piala Pangdam Jaya yang berlangsung Jumat hingga Minggu (22-24/11/2013) ini di arena pacuan kuda Pulomas, persaingan antara Aragon dan Pegasus juga demikian kental. Namun, persaingan itu hanya terjadi di 'track' perlombaan.
Diluar itu, hubungan antara Eddy Saddak, sapaan Ketum PP Pordasi, dengan Yusni Radius Prawiro, 'owner' Pegasus, sangat akrab.
Tak mengherankan kalau kedua tokoh yang disegani di lintasan berkuda nasional ini selalu terlihat 'enjoy'. Itu juga yang terjadi saat keduanya sama-sama menyaksikan persaingan di Piala Pangdam Jaya, Sabtu (23/11/2013) di Pulomas.
Keduanya juga 'enjoy' saja menyikapi aroma persaingan keras yang akan terjadi di arena berkuda pada Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Jabar, tahun depan.
Meski sama-sama bermarkas di Jabar, namun antara Aragon dan Pegasus berbeda 'pilihan' menyangkut keikutsertaan atlet-atlet mereka di pentas PON XIX-2016.
Aragon menjadi tulang-punggung kekuatan berkuda Jabar. Sementara, 'rider-rider' Pegasus Stable hampir seluruhnya akan memperkuat tim berkuda PON DKI Jaya.
Jadi, bagaimana nanti di Porprov Jabar? Apakah 'rider-rider' Pegasus akan memperkuat 'daerah' domisilinya, Sukabumi? Aragon, jelas, akan tampil atas nama Bandung, disamping Bandung Equestrian Center (BEC). Mungkin memang bukan sebuah persoalan besar.
Dan karena itu baik Eddy Saddak atau Yusni Radius Prawiro tetap bisa berseloroh dan tertawa-tawa lebar. Menurut Eddy Saddak, masalah ini bisa diselesaikan dengan kebijakan KONIDA Jabar.
Karena itu, dia berharap kehadiran Sekretaris Pengprov Pordasi Jabar sekaligus pengurus KONIDA Jabar Jejen Rusyana ke Pulomas hari Minggu (24/11/2013) bisa membuat persoalan itu terang benderang. .
"Kita harapkan kang Jejen sudah membawa solusi dari KONIDA Jabar," jelas Eddy Saddak. (tb)