Penghargaan Eqina Award
Para atlet terbaik EQINA memperoleh apreasiasi dari penampilan menawan yang sudah mereka persembahkan selama ini
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Para atlet terbaik Equestrian Indonesia (EQINA) memperoleh apreasiasi dari penampilan menawan yang sudah mereka persembahkan selama ini.
Mereka dianugerahi penghargaan atas keberhasilannya pada seri kejurnas EQINA yang digelar sepanjang tahun 2013. Penghargaan tersebut disampaikan pada Sabtu (14/12/2013) malam di Pegasus Stable, Kinasih, Kabupaten Bogor, dalam sebuah acara khusus yang berlangsung meriah.
Para atlet atau 'rider' yang memperoleh penghargaan ini adalah mereka yang menempati posisi tiga besar pada dua kelas nomor 'dressage' atau tunggang serasi dan dua kelas pada nomor 'show jumping' atau lompat rintangan.
Dari interaksi yang terjadi pada persaingan ke-4 kategori tersebut, di hari kedua seri Kejurnas AEK Memorial yang dilangsungkan Sabtu (14/12/12/2013) di Pegasus Stable, tak terjadi perubahan yang signifikan dalam klasemen perolehan nilai EQINA Award
Point System
Peringkat pertama EQINA Award Point System untuk 'preliminary young star' tetap ditempati oleh William Sunjaya, untuk 'elementary adult' oleh Jolfie Momongan, sementara Rahmat Saleh dan Samantha Born juga tetap kokoh di puncak perolehan nilai untuk kelas 100 cm yunior dan 110 cm senior lompat rintangan.
SITA & ROSAD
Dua atlet yunior Anantya Riding Club (ARC) yang sebelumnya berpeluang untuk menempati urutan tiga besar, yakni Dwiputri Sitahapsari dan Rosad Natsir, kurang beruntung.
"Mereka sudah mencoba memberikan kemampuan terbaiknya, tetapi kenyataan berkata lain," ungkap Rahmat Natsir, pembina ARC, Sabtu malam.
Dwiputri Sitahapsari dan Rosad Natsir yang sama-sama diandalkan dalam EQINA Point System maupun EQINA Award disiplin 'show jumping' itu tidak memperoleh tambahan nilau yang memuaskan. 'Pasangan' Sita-Enya melakukan penolakan, dan Rosad-Sharkyah menjatuhkan beberapa rintangan. Apa boleh buat, keduanya harus turun peringkat dari tiga besar.
"Hal ini tentunya membuat kedua anak didik saya merasa kecewa tapi tentunya juga dapat menjadi sebuah pelajaran agar mereka dapat berlatih lebih giat lagi dan selalu mempunyai semangat yang tinggi dalam menghadapi setiap pertandingan. Dan tentunya juga akan menjadi tugas saya sebagai pelatih untuk lebih fokus dalam memberikan pengajaran agar mereka lebih siap lagi untuk menghadapi seri pertandingan di tahun depan," papar Rahmat Natsir.
Rahmat Natsir bersyukur karena Rosad, yang juga adik kandungnya sendiri, masih beruntung karena tetap berhasil menempati urutan ketiga pada 'preliminary young star'.
"itu bisa menutup kekecewaannya dari kegagalannya dijumping," jelas Rahmat Natsir. "Saya sangat senang dengan beberapa program yang dijalankan oleh EQINA yang dalam setahun berdirinya sudah melakukan pembinaan dengan baik. Terima kasih EQINA," terang Rahmat Natsir.
"EQINA jaya," tambahnya.
RAHMAT SALEH & JOLFIE
"Ya, Alhamdullilah hari ini sesuai dengan harapan," ungkap Karissa Saddak, manajer tim Aragon, Lembang, Bandung. Icha, sapaan akrab putri kandung Ketua Umum PP Pordasi Muhammad Chaidir Saddak itu, sangat senang dengan keberhasilan yang direngkuh atlet-atlet Aragon di AEK Memorial III ini.
Khususnya terkait sukses Rahmat Saleh dan Jolfie Momongan yang sama-sama menjadi 'jawara' pada kategori EQINA Award Point System. Rahmat Saleh menempati posisi teratas pada peringkat EQINA Award untuk lompat rintangan 100 cm yunior, sementara Jolfie Momongan teratas di 'elementary adult' .
"Saya sangat senang karena sebagian perolehan poin yang didapat oleh Jolfie momongan diraihnya bersama kuda kesayangan saya, Ksatria Parahyangan. Om jolfie dan Ksatria tidak terkalahkan selama EQINA Award berlangsung.
Padahal Ksatria baru 1 tahun ini ikut pada pertandingan Equestrian, tetapi berkat Jolfie Momongan prestasi Ksatria bisa sangat luar biasa. Saya ucapkan Terima Kasih kepada Jolfie Momongan yang telah melatih ksatria dengan sangat baik," papar Icha. (tb)