Jateng Derby Awali Kejurnas Pacuan 2014
Jateng Derby akan mengawali seri Kejuaraan Pacuan Kuda Tingkat Nasional untuk 2014
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 'Jateng Derby' akan mengawali seri Kejuaraan Pacuan Kuda Tingkat Nasional untuk 2014. 'Jateng Derby' akan diselenggarakan Minggu, 19 Januari, di arena pacuan kuda Tegal Waton, Tengaran, perbatasan Semarang selatan dan Salatiga.
"Undangan sudah kami sampaikan ke seluruh Pengprov Pordasi dan klub-klub berkuda di berbagai daerah, khususnya yang selama ini berpartisipasi pada rangkaian kejuaraan PP Pordasi," ujar H.M.Munawir, Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi sekaligus Ketua Pengprov Pordasi Jateng.
'Jateng Derby', setara dengan 'Sawahlunto Derby' yang menjadi kabanggaan masyarakat Sumbar, adalah 'event' baru yang tahun lalu tidak tercantum dalam kalender kegiatan komisi pacuan PP Pordasi.
Tahun 2013, persaingan diantara kuda-kuda pacu diawali dengan 'Suramadu Derby', 13 Januari di Pulomas, Jakarta, disponsori beberapa perkumpulan pacuan di Jawa Timur.
PP Pordasi secara resmi belum mengumumkan kelander kegiatan untuk 2014, akan tetapi menurut keterangan Ketua Umum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak, sepanjang 2014 perlombaan tetap akan dilaksanakan setiap bulan.
"Tetap ada perlombaan setiap bulannya, jadi mungkin saja secara kuantitas sama atau bahkan lebih banyak dibanding tahun lalu," katanya, saat menyaksikan perlombaan 'Hari Ibu' di Pulomas, Minggu (22/12/2013).
Pada 2013, ada 16 kegiatan pacuan yang masuk dalam kalender kegiatan PP Pordasi. Itu tidak termasuk berbagai perlombaan yang banyak digelar di beberapa daerah yang bersifat lokal, hanya diikuti peserta dari daerah-daerah tetangga atau terdekat, baik di Pulau Jawa, Sumatera, atau NTT--yang banyak menghasilkan kuda-kuda lokal handal.
Antusiasme menggeluti olahraga berkuda seiring-sejalan dengan semakin berkembangnya peternakan kuda di berbagai daerah.
Terkait dengan 'Jateng Derby', Wakil Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi Noviardi Sikumbang menerangkan, peserta kemungkinan berasal dari berbagai perkumpulan di Jateng, Jabar, Jatim dan Yogya.
"Untuk daerah-daerah lainnya masih fifty-fifty, terkendala jarak. Tetapi, untuk perkumpulan besar seperti Aragon, hukumnya wajib. Kuda-kuda Aragon hampir tak pernah absen dikompetisikan di kejuaraan mana pun," jelas Noviardi Sikumbang.
"My Bro kemungkinan besar juga tidak berpartisipasi di Jateng Derby," ujar Teddy Bosse, salah satu pembina Micheline Horse Racing & Equestrian Pulomas Stable.
'My Bro', yang di 'Hari Ibu' belum berhasil menuai prestasi terbaik dari tiga kalli penampilannya di depan publik, sementara menjadi satu-satunya kuda pacu milik Micheline. Di 'Hari Ibu' itu 'My Bro' hanya menempati urutan ke-6 dari delapan kompetitor Kelas 2 Tahun Calon Derby 1600 meter.
'Pegasus juga belum mengomentisikan kuda pacunya, meski sudah diprogramkan," kata Bibit Sucipto, penanggung-jawab pembinaan Pegasus Stable, Kinasih, Kabupaten Bogor.
'Red Silanos', kuda tangguh dari Taliabo Stable, Maluku Utara, yang mengoleksi gelar juara ke-10 melalui keperkasaaannya di 'Hari Ibu', termasuk yang kemungkinan besar juga tidak berkompetisi di 'Jateng Derby'.
"Saya kira Red Silanos masih akan diistirahatkan. Dia termasuk kuda yang harus dipersiapkan secara matang, riskan kalau diturunkan di Jateng Derby sebab waktunya terlalu berdekatan," jelas Noviardi.
'Red Silanos' yang juara 'Indonesia Derby 2013', demikian trengginas di kejuaraan 'Hari Ibu' dengan menyisihkan enam pejantan tangguh dan berpengalaman lainnya di persaingan Kelas Terbuka Handicap 1850 meter yang memperebutkan Piala Ketum Pordasi.
Kuda milik Shyafa Mus yang sebelumnya memiliki 'track-record' 9-3-0 dari 12 kali penampilannya itu, melakukan 'coming from behind' atau tusukan yang mematikan menjelang garis finis, untuk mengungguli 'Tuan Nagari' yang dimiliki Mario R Saleh Bahar dari Bendang Stable, Sumbar.
Hanya dari 'photo finish' diketahui bahwa keunggulan 'Red Silanos' atas 'Tuan Nagari' ditentukan dari hidungnya yang lebih dulu melampaui garis finis.
Noviardi Sikumbang hanya punya satu kata untuk melukiskan kegigihan dan kehebatan 'Red Silanos' saat mengalahkan 'Tuan Nagari' yang sudah 18 kali berlomba itu. "Hanya satu kata, luuuar biaaasa," terang Wakil Sekum Komisi Pacuan PP Pordasi itu. (tb)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.