Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Universitas Parahyangan Juara Jawa Barat

Tim putri Universitas Parahyangan (Unpar) menjuarai kompetisi Liga Mahasiswa (LIMA) basketball

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Universitas Parahyangan Juara Jawa Barat
ist

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim putri Universitas Parahyangan (Unpar) menjuarai kompetisi Liga Mahasiswa (LIMA) basketball Konferensi Jawa Barat sekaligus berhak tampil pada putaran di Yogjakarta Februari mendatang.

Tiket tersebut menjadi milik Unpar setelah pada fiinal playoff sukses membekap musih bebuyutan merreka Universita Pendidikan Indonesia (UPI) dengan skor 69-48, pada pertandingan yang berlangsung di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Minggu (12/1/2014).

Bagi Unpar ini ukan kemenangan biasa, melainkan juga revans atas kekalahan yang dialami dalam laga yang sama tahun lalu.
Sedangkan bagi UPI sendiri, hasil ini tak harus membuat kecewa, karena mereka juga berhak mendampingi Unpar di putaran final nanti.Itu terjadi karena berhasil menempati posisi dua klasemen akhir. Satu tiket lain diraih Universitas Padjadjaran yang menduduki peringkat ketiga setelah pada pertandingan lain mengalahkan ITB 67-52.

Skuad Unpar mengawali pertandingan dengan langsung bermain menekan dan membuat pemain UPI kesulitan merebut bola. Sejak kuarter pertama Unpar yang berjuluk The Alligator ini mampu tampil agresif sehingga membuat pemain lawan kesulitan merebut bola. Mandie Soengkoeno menjadi motor utama tim. Tercatat dia mampu mencetak enam poin untuk timnya.

Sementara UPI yang harus berjuang keras menembus ketatnya pertahanan Unpar hanya mampu mencetak 12 poin, sehingga Unpar unggul 17-12.Pada kuarter kedua Mandie dkk, kembali menunjukan permainan terbaik untuk terus membuat lawan frustrasi.. Kerja sama Patricia dan Mandie membuat Unpar semakin tidak terkejar poinnya oleh UPI.

UPI beberapa kali gagal memanfaatkan peluang menambah poin akibat komunikasi antar pemain tidak berjalan lancar. Tim tersebut hanya mampu menambah 8 poin, sedangkan Unpar yang tampil di atas angin mencetak 19 poin dan memimpin 36-20.

Kuarter ketiga UPI mencoba untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan. Mengandalkan umpan bola-bola pendek, tim asuhan Andri Malay ini lambat laun bangkit dan mulai kembali menambah pundi-pundi poin. Penampilan apik ditunjukan Ingrid dan Marisya yang menjadi mesin pencetak poin untuk UPI.

Berita Rekomendasi

Unpar yang sudah unggul jauh dikuater tiga, mulai melakukan rotasi dengan menurunkan pemain lapis kedua. Hasiknya, Alligators masih sulit dibendung oleh anak-anak UPI, dan terus memimpin hingga menutup kuarter tiga ini dengan skor 52-30.

Dominasi Unpar terus berlanjut pada kuarter empat. Memanfaatkan konsentrasi dan kelengahan lawan, tim asuhan Aripin tersebut kembali menekan dan merepotkan pertahanan UPI.

Mandie yang juga dipercaya sebagai kapten Unpar, pada pertandingan kali ini menjadi motor utama tim. Tercatat hingga kuarter empat dia mampu mencetak 23 timnya, begitu juga dengan Elsa Silvia dan Patricia Irmalia yang masing-masing menyumbangkan 16 dan 12 poin untuk kemenangan Unpar setelah memimpin dengan skor akhir 69-48.

Pelatih Unpar Aripin mengaku sangat puas dengan hasil yang diraih oleh anak asuhnya, sehingga bisa menjadi juara.

"Tahun kemarin di final kami kalah oleh UPI karena momennya jatuh saat anak-anak sedang ujian. Tetapi tahun ini momen sangat pas, sehingga semua pemain bisa turun dan akhirnya bisa membalas kekalahan di final tahun lalu," katanya.

Bukan itu, dia juga melakukan rotasi pemain dengan menurunkan cadangan. Ini dilakukannya agar pemain tersebut bisa merasakan suasana laga puncak.

Terkait dengan persiapan final nanti, Arifin sudah menyusun rencana.

"Persiapan di tingkat nasional nanti tentunya selain evaluasi juga ada beberapa hal yang harus lebih ditingkatkan. Untuk target kita melihat peluang di Yogyakarta nanti, karena dengan adanya kuota pemain WNBL yang boleh ikut kekuatan akan merata," ujarnya.

Sementara assten Pelatih UPI Lukman Lubay mengatakan, sistem permainan tidak berjalan dengan baik akibat fisik pemain mulai lemah.

"Overall anak-anak sudah maksimal. Kendala lain beberapa pemain baru sembuh dari sakit," katanya.

Lukman mengatakan, persiapan menghadapi LIMA tingkat nasional nanti, pembenahan kondisi fisik pemain akan menjadi prioritas agar target masuk ke semifinal bisa tercapai.

"Kalau kondisi fisik anak-anak bagus, bukan tidak mungkin target lolos ke semifinal bisa tercapai," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas