Kompetisi Internal Arthayasa: Awal Unifikasi Kegiatan Equestrian
Kompetisi internal equestrian yang diselenggarakan oleh Arthayasa Stable pada Sabtu dan Minggu (1-2/2/2014) di Arthayasa Stable Ciganjur
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompetisi internal equestrian yang diselenggarakan oleh Arthayasa Stable pada Sabtu dan Minggu (1-2/2/2014) di Arthayasa Stable,Ciganjur, memiliki nilai penting dan strategis dalam kerangka pengeloaan kegiatan disiplin berkuda ketangkasan.
Meski bersifat internal, namun peserta kompetisi justru lebih banyak dari atlet atau 'rider' di luar Arthayasa Stable sendiri. Sebagian besat 'rider' dari klub-klub anggota Equestrian Indonesia (Eqina) sudah memastikan diri untuk tampil. Menurut keterangan, sejumlah atlet terbaik yang tergabung di klub-klub anggota Equestrian Federation of Indonesia (EFI) juga disebut-sebut siap ikut serta.
Eqina, yang terbentuk penghujung 2012, memayungi sebagian besar klub berkuda equestrian dan tetap berafiliasi kepada PP Pordasi. Di sisi lain, EFI masih memegang mandat sebagai perwakilan atau 'National Federation/NF' equestrian untuk Indonesia dari Federasi Equestrian Internasional (FEI) yang bermarkas di Lausanne, Swiss.
Namun, jumlah klub yang menyokong EFI tidak lebih banyak dibanding Eqina, dan karena itu rata-rata peserta kejuaraan yang digelar oleh EFI dibawah jumlah kontestan kegiatan Eqina.
Arthayasa sendiri sebelumnya bergabung dengan EFI, namun kini memilih untuk mengelola kegiatan sendiri.
Pemilik Arthayasa Stable, Rafiq Hakim Radinal, adalah salah satu pendiri EFI. Dari perhatian yang tinggi dan kepedulian luar biasa untuk mengutamakan pembinaan atlet, kini sudah dicapai kesepakatan antara Eqina dan EFI untuk menggelar program kegiatan bersama.
Kalender kegiatan bersama untuk 2014 sudah disepakati, mencakup belasan 'event' besar yang tahun sebelumnya menjadi agenda unggulan Eqina atau EFI.
Kompetisi internal Arthayasa memang tidak termasuk sebagaii agenda resmi dalam kalender kegiatan bersama Eqina dan EFI itu. Namun, pelaksanaan kompetisi ini menjadi awal yang baik dari implementasi kalender kegiatan bersama Eqina dan EFI tersebut.
Oleh karena itu pula para peserta kompetisi ini tetap mempersiapkan diri secara serius.
Pada Jumat (31/1/2014), sebagian dari mereka sudah melakukan pemanasan di 'course' yang akan dipergunakan, termasuk 'rider-rider' terbaik dari Pegasus Stable, Kinasih, Kabupaten Bogor.
Dengan didampingi Bibit Sucipto, penanggung-jawab program pembinaan Pegasus, Samuel Sampurno Prawiro dan kawan-kawan menjajal lapangan dengan kuda-kuda mereka.
Pada kompetisi ini Samuel Sampurno Prawiro akan turun di kelas 120 cm lompat rintangan dengan kuda 'Angelina Bleu', Daniel Wiseso Prawiro dengan ''Desert Snow' di kelas 90 cm dan dengan 'Shooting Star' di kelas 100 cm. Johan W.H.Prawiro dengan 'Saltador' di kelas 100 cm, dan 'Desert Snow' di kelas 110 cm.
Raymen Kaunang dengan 'Maestro Blanco' di kelas 120 cm, dan 'Conquistador' di kelas 130 cm. Joko Susilo dengan 'Marcopolo' di kelas 100 cm dan 110 cm, lalu dengan 'Saltador' di kelas 130 cm. Terakhir, Fernando Wowiling dengan 'Bless Pegasus' di kelas 90 cm dan 100 cm.
Sabtu (1/2/2014), kompetisi internal Arthayasa dimulai dengan menggelar kontes dressage (tunggang serasi) mulai pkl 08.00 WIB, dilanjutkan 'show jumping' mulai 14.00 WIB. (tb)