Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Alex Asmasoebrata: Pordasi & Eqina Harus Waspada

Equestrian Indonesia (Eqina) organisasi yang mewadahi mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan di tanah air

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Alex Asmasoebrata: Pordasi & Eqina Harus Waspada
ist
Alex Asmasoebrata, Bibit Sucipto dan Herlan Matrusdi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Equestrian Indonesia (Eqina), organisasi yang mewadahi mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan di tanah air dan tetap berada dibawah payung PP Pordasi, sudah melakukan kesepakatan dengan EFI (Equestrian Federation of Indonesia) untuk melakukan kegiatan bersama salah satu disiplin cabor berkuda itu.

Kegiatan bersama itu akan dilakukan untuk sepanjang 2014, terangkum dalam sebuah 'calender event' yang akan dimulai lewat kejuaraan 'Arthayasa Derby' pada Sabtu-Minggu (15-16/2/2014) di Arthayasa Stable, Ciganjur, Jakarta Selatan. Kalender kegiatan bersama ini menghimpun seluruh rangkaian kejuaraan dari Eqina maupun EFI, totalnya berjumlah 13.

Disepakatinya kegiatan bersama ini dinilai sebagai sebuah langkah maju dalam upaya penyatuan equestrian yang terpecah sejak
dilegalisasinya EFI sebagai perwakailan atau 'National Federation'/NF dari FEI, otoritas equestrian internasional, semenjak 2010. Namun, meski EFI menjadi 'NF' resmi dari FEI, mayoritas klub questrian lebih memilih untuk bergabung dengan Eqina yang terbentuk medio 2012. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan Eqina jauh lebih meriah dan kompetitif karena lebih banyak melibatkan peserta, dibanding kegiatan EFI sendiri.

Kesepakatan bersama menyangkut pergelaran seluruh 'event' equestrian ini secara tidak langsung tentunya bersinggungan dengan rencana unifikasi komunitas equestrian tersebut. Kendati demikian, terkait dengan pengelolaan 'event' bersama tersebut, seluruhnya akan diserahkan kepada 'event organizer' atau EO sebagai pelaksananya.

CARI KEUNTUNGAN

Namun demikian, kegiatan bersama sebagai sebuah awal yang baik untuk keberadaan kembali wadah tunggal equestrian tersebut belum apa-apa sudah mendapat ujian. Adanya kesepakatan bersama tersebut tampaknya dinilai akan menjadi penghalang bagi sebagian orang atau kelompok tertentu untuk mencari keuntungan.

Intinya, sebagian orang yang memiliki kepentingan tertentu sudah merasa 'gerah' dan tak ingin kesepakatan bersama antara Eqina dan EFI tersebut merusak kepentingan mereka.

BERITA TERKAIT

Hal ini tersirat dari keterangan Ketua Pengprov Pordasi DKI Jaya M.A.S Alex Asmasoebrata, terkait dengan adanya 'kelompok' yang mengidentifikasi diri dari EFI. Keterangan Alex Asmasoebrata ini diperkuat pula oleh 'pesan pendek' yang disampaikannya kepada hampir seluruh komunitas berkuda, termasuk equestrian.

Dalam pesan singkatnya, Alex Asmasoebrata menegaskan bahwa pada Senin (3/2/2014) lalu pimpinan KONI DKI Jaya telah didatangi dua orang yang mengaku utusan EFI. Dalam pertemuannya dengan pimpinan KONI DKI Jaya, mereka antara lain menegaskan bahwa mereka adalah anggota resmi KONI Pusat, anggota FEI, sehingga merekalah satu-satunya penyelenggara equestrian di dalam dan luar negeri.

Dalam kaitannya dengan kegiatan equestrian di dalam negeri, mereka menyatakan bahwa nantinya (kegiatan berkuda) PON akan dilaksanakan oleh EFI.

"Waktu itu yang menerima mereka adalah Waketum II Icuk Sugiarto disertai beberapa pengurus KONI Jaya lainnnya. Saya sendiri berhalangan karena sedang sakit," kata Alex Asmasoebrata, Sabtu (8/2/2014) siang.

Pentas berkuda PON XVI baru akan dilaksanakan tahun 2016 di Jabar. Untuk PON ini disiplin berkuda yang dilombakan adalah pacuan dan equestrian, kemungkinan memperebutkan antara 20 hingga 30 medali emas.

Adanya kegiatan bersama antara Eqina dan EFI terkait pengelolaan kegiatan equestrian tampaknya dianggap bisa menjadi pengahalang bagi kelompok tertentu untuk memperoleh keuntungan.

Mereka pastinya juga tidak menginginkan adanya penyatuan kegiatan equestrian, apalagi unifikasi dari dua organisasi yang sama-sama memayungi kegiatan equestrian tersebut. Ironisnya, mereka yang hendak mencari keuntungan ini justru diduga bukan dari kalangan yang memiliki klub berkuda.

Sehubungan dengan itu, Alex Asmasoebrata mengimbau PP Pordasi mau pun Eqina jangan sampai kecolongan.

"Pordasi dan Eqina harus segera merapatkan barisan. Adakan rapat kerja nasional, dan fokus agar equestrian tetap berada dibawah PP Pordasi. Galang kesatuan dengan KONI seluruh provinsi," demikian antara lain disampaikan Alex Asmasoebrata, yang juga Sekum KONI DKI Jaya itu. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas