Sekjen EFI: Luka yang Ada Jangan Semakin Dalam
KONI Pusat tetap diharapkan menjadi penengah untuk menyelesaikan kemelut
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KONI Pusat tetap diharapkan menjadi penengah untuk menyelesaikan dan mengatasi kemelut antara PP Pordasi dan dua wadah organisasi equestrian yang ada saat ini, yakni Equestrian Federation of Indonesia (EFI) dan Equestrian Indonesia (EQINA). Sekjen EFI, Triwatty Marciano mengemukakan hal itu, Sabtu (15/2/2014) malam.
"Saya pribadi harus yakin bahwa kemelut ini bisa diselesaikan, apalagi KONI Pusat sebagai induk organisasi telah menjanjikan akan membantu menengahi kemelut yang terjadi saat ini, untuk itu tentu ada baiknya jika kita semua bisa menahan diri," ungkap Triwatty Marciano.
Triwatty Marciano mengatakan bahwa sebagai pimpinan EFI ia sudah melakukan komunikasi dengan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, terakhir pada Sabtu petang.
Kendati demikian, dari percakapan telepon tersebut, ia mengetahui kalau ketua umum EFI Irvan Gading tenyata telah melakukan pertemuan kembali dengan pimpinan KONI Pusat.
"Pak Tono bertanya mengapa tadi saya tak ikut," ujar Triwatty Marciano.
Terkait dengan kemelut dalam pengelolaan equestrian sekarang ini, Triwatty Marciano menyebutkan bahwa hal itu merupakan suatu kerugian besar bagi 'stakeholder' olahraga berkuda ketangkasan, baik atlet, pemilik klub, pengelola dan pembina klub, atau bahkan penyelenggara pertandingan (EO/Event Organizer). Pemilik Adria Pratama Mulya (APM)
Stable yang mulanya menggeluti disiplin pacuan ini mengisyaratkan kesedihannya.
"Selama ini kita selalu mengatasnamakan Merah Putih, tetapi pada kenyataannya, kita selalu perang dingin dan saling menghujat di media. Kita tidak usah menutupi atau membohongi diri sendiri bahwa dalam melakukan pembinaan dan penyelenggaraan pertandingan olahraga berkuda ketangkasan ini, kita memerlukan dana yang besar," papar Triwatty Marciano.
Dalam konteks pendanaan pelaksanaan pertandingan itulah Triwatty Marciano kembali menekankan pentingnya sebuah kegiatan bersama.
Menurutnya, dengan adanya 'stakeholder' yang bersedia menjadi pelaksana dari kegiatan bersama tersebut, sebenarnya merupakan keuntungan besar bagi sebuah 'NF" yang dalam hal ini EFI.
"Tidak bisa kita pungkiri juga bahwa para atlet, pelatih dan ofisial pun menginginkan dan mendambakan suasana yang lebih kompetitif di setiap acara yang diselenggarakan," tandas Triwatty Marciano.
Dari pandangan Sekjen EFI, kejayaan equestrian di masa yang akan datang adalah menjadi tugas dan tanggung-jawab kesemuanya, bukan hanya EFI atau pengurus EFI itu sendiri. Untuk itu, Triwatty Marciano mengimbau semua pihak menahan diri dan bersabar, agar luka yang sudah ada tidak lebih menjadi dalam.
"Saya juga berharap semua komunitas equestrian bersabar, dan percayalah bahwa EFI dan pengurus EFI yang telah mendapatkan mandat kepercayaan dari seluruh komunitas yang ada di seluruh Indonesia ini akan melakukan yang terbaik bagi semua pihak," urai Triwatty Marciano. (tb)