Guyuran Sampanye di Akhir Arthayasa Competition
Tiga botol sampanye dibawa ke sisi lapangan tempat prosesi pemberian medali kelas 145 cm
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga botol sampanye dibawa ke sisi lapangan tempat prosesi pemberian medali kelas 145 cm, di akhir 'Arthayasa Spring Dressage & Jumping Competition', Minggu (2/3-2014).
Botol-botol sampanye liar beterbangan dari kocokan terampil Ketum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak, pemilik Pegasus Triputra Yusni Prawiro, Ari Bakri, pemilik Andiga Stable Sidiq Priyatma.
Suasana di rembang petang itu demikian hidup dan menyenangkan.
"Ini bukti dari keseriusan latihan, sekaligus bukti dari kompetisi setahun terakhir," ungkap Yusni Prawiro.
Kelas 145 cm yang menjadi nomor pamungkas event ini dimenangkan oleh Adi Katompo, rider utama APM Equestrian, Tangerang.
Adi, yang sebelumnya menimba ilmu di Trijaya, JPEC Sentul, dan kini APM, secara luar biasa mengunggili Raymen Kaunang (Pegasus) dengan 0,06 detik pada 'clear round' di 'jump-off'.
Cara Adi memotong jalur sangat rapi, dari 'angle' atau sudut sempit. Dia masuk dari 'straight' yang lebih kecil untuk menerjang rintangan berikutnya.
"Saya tidak kecewa. Saya justru happy karena dapat tontonan bagus seperti tadi," kata Yusni Prawiro, 'bos' Raymen di Pegasus.
Mohammad Chaidir Saddak tak kalah gembiranya.
"Kalau setiap atmosfir persaingan seperti ini, supremasi berkuda ketangkasan tetap sama kita," ucap pemilik Aragon, Lembang, Bandung.
Yusni Prawiro, Eddy Saddak dan pemilik Arthayasa Rafiq Hakim Radinal sepanjang sore itu terlihat berembuk. Salah satu hasil 'share' ketiganya sangat konstruktif, bagaimana membuat kompetisi pro dengan sejumlah 'top riders' dari beberapa kelas tinggi, semisal dari 115 ke 145.
"Bahkan kemungkinan sampai ke 150 cm," kata Yusni Prawiro, yang diamini Bibit Sucipto, penanggung-jawab pembinaan Pegasus. (tb)