Diminta Jadi Tuan Rumah Asian Games 2019, KONI Minta Pemerintah Realistis
Semula Vietnam merupakan tuan rumah multievent cabang olahraga empat tahunan antar negara di benua Asia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman, meminta kepada pemerintah Indonesia supaya realistis dalam mengajukan diri sebagai tuan rumah Asian Games XVIII pada tahun 2019.
Semula Vietnam merupakan tuan rumah multievent cabang olahraga empat tahunan antar negara di benua Asia. Namun, salah satu negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara tersebut menarik diri sebagai tuan rumah Asian Games 2019 karena kurang dana dan kurangnya minat publik.
Sebelumnya, Menpora Roy Suryo, mengatakan Indonesia siap dan memiliki cukup dana untuk menyelenggarakan Asian Games 2019. Pernyataan itu disampaikan di saat panitia mencari tuan rumah untuk menggantikan Vietnam.
“Indonesia diminta jadi tuan rumah, karena ketidaksiapan Vietnam untuk sementara tidak jadi tuan rumah. Prestasi Indonesia belum bagus, tuan rumah harus siap penyelenggaraan dan minimal menaikkan peringkat,” ujar Tono di Jakarta, Selasa (22/4/2014).
“Jangan mau jadi pahlawan kesiangan. Kita realistis, bukan hanya penyelenggara, tetapi prestasi belum bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Dari segi sarana-prasarana, kita sangat minim. Hanya sekelas kejuaraan yang diikuti 10-20 negara,” ujar Tono.
Hanoi berhasil mengalahkan Surabaya dalam bidding tuan rumah Asian Games XVIII pada tahun 2019, yang digelar dalam rapat Dewan Olimpiade Asia (OCA), 8 November 2012 lalu. Namun, menurut Tono diperlukan dukungan kuat dari pemerintah untuk menyelenggarakan ajang itu.
“Bidding itu bukan hanya Ketua KONI, tetapi keputusan pemerintah pusat. Apabila, presiden mengatakan Indonesia siap, maka saya yakin bidding akan lebih bagus. Jadi tuan rumah melibatkan pemerintah, presiden harus turut pimpin tim pemenangan,” katanya.
Tono Suratman mengaku daripada berlarut-larut untuk membahas mengenai tuan rumah Asian Games XVIII pada tahun 2019., lebih baik pemerintah dan stakeholder olahraga fokus untuk mempersiapkan kontingen Indonesia berlaga di Asian Games XVII di Incheon, Korea Selatan 2014.
“Sinkornisasi dan optimalisasi dalam jangka waktu tinggal 150 hari. Jangka waktu sangat sempit. Belum lagi kendala yang dihadapi. Dengan keterbatasan Indonesia harus menang,” tambah Tono Suratman.