Rashid Sidek: Bahaya Jika Malaysia Kalah di Partai Pertama Final Thomas Cup Lawan Jepang
Pelatih bulu tangkis Malaysia Rashid Sidek tak mau kecolongan saat menghadapi Jepang pada partai final Piala Thomas 2014
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pelatih bulu tangkis Malaysia Rashid Sidek tak mau kecolongan saat menghadapi Jepang pada partai final Piala Thomas 2014 yang akan digelar di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India, Minggu (25/5/2014), mulai pukul 15.00 waktu setempat (16.30 WIB).
"Tak seorang pun menyangka Malaysia maju ke final. Bahkan, beberapa orang mengatakan, kami tak memiliki kesempatan. Namun, para pemain telah membuktikan bahwa mereka mampu menaklukkan tim-tim kuat," kata Rashid di Shangri-La Hotel, New Delhi, India, Sabtu (24/5/2014).
Malaysia lolos ke final setelah menundukkan Indonesia 3-0. Pencapaian tersebut menjadi pencapaian tertinggi Malaysia pada ajang ini selama 12 tahun terakhir. Malaysia terakhir kali melangkah ke final pada Piala Thomas 2002.
Pada final tersebut, Malaysia kalah oleh Indonesia. Selain final 2002, Malaysia juga pernah melangkah ke final 1994 dan 1998 dengan lawan yang sama, yaitu Indonesia, dan selalu kalah.
Jepang juga membuat kejutan saat melangkah ke final, yaitu dengan mengalahkan juara bertahan Tiongkok, dengan kemenangan telak 3-0. Ini adalah kali pertama sepanjang sejarah, Jepang lolos ke final Piala Thomas.
"Kekuatan Jepang dengan kami tak jauh berbeda. Final akan lebih pada adu mental dan ketahanan pemain bertanding di bawah tekanan," terang Rashid.
Rashid menargetkan Lee Chong Wei harus menang saat menghadapi pemain nomor empat dunia Kenichi Tago pada partai pertama.
"Chong Wei harus menang pada partai pertama agar jalan kami lebih mudah. Kami harus memenangi pertandingan sejak partai pertama. Berbahaya jika Jepang sampai menurunkan pemain tunggal ketiganya (partai kelima)," katanya.
Pemain tunggal ketiga Jepang adalah Takuma Ueda. Dia belum pernah kalah dari tiga kali bertanding selama ajang ini. Sementara itu, Malaysia memiliki Daren Liew yang justru belum pernah meraih kemenangan dari dua kali diturunkan pada babak penyisihan.
Ketika masih aktif bermain, Rashid ikut membawa Malaysia memenangi Piala Thomas 1992. Saat itu, Rashid bermain pada partai pertama.
"Kini sebagai pelatih, pesan saya adalah tetaplah fokus mempersiapkan diri untuk tantangan di final nanti. Mereka harus tetap fokus dan berjuang hingga poin terakhir," tegasnya.