Para Pebulutangkis Denmark Cetak Sejarah di Indonesia Open 2014
Di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014, Denmark berhasil meraih gelar di sektor ganda campuran dan tunggal putra
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah turnamen Indonesia Open yang digelar sejak tahun 1982, Denmark berhasil meraih dua gelar sekaligus.
Di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014, Denmark berhasil meraih gelar di sektor ganda campuran dan tunggal putra.
Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen berhasil mengalahkan Xu Chen/Ma Jin dalam drama tiga game. Pasangan yang mendapat dukungan penuh penonton Istora ini, sukses mengandaskan pasangan nomor tiga dunia itu dengan 18-21, 21-16 dan 21-14.
“Kami tentu bahagia akhirnya bisa menjadi juara disini. Saya benar-benar berterima kasih kepada penonton Istora yang mendukung kami, kami tidak tahu apakah kami bisa melakukan hal ini tanpa dukungan mereka,” ujar Joachim usai laga.
Pria berusia 35 tahun itu memang terlihat sangat bahagia saat berhasil mengklaim gelar juara. “Kami selalu senang bermain disini, apalagi saat ini kami bisa menjadi juara. Kami berharap untuk bisa bermain baik lagi,” lanjutnya.
Catatan prestasi Joachim/Christinna ini menyamai prestasi dari pasangan Denmark terdahulu, Thomas Lund/Pernile Duppont yang menjadi juara di tahun 1991 silam. Sementara itu di sektor tunggal putra, Jan berhasil menumbangkan Kenichi Tago dalam dua game langsung 21-18 dan 21-18.
“Pertandingan saya hari ini benar-benar luar biasa, saya benar-benar tidak menyangka bisa memenangkan turnamen ini. Ini salah satu prestasi tertinggi saya, ini gelar pertama saya di Asia, gudangnya pemain bulutangkis, saya benar-benar sangat bahagia,” ujar Jan usai laga.
Di sektor tunggal sendiri, Denmark memang tidak memiliki begitu banyak pemain papan atas dunia, terlebih lagi setelah Peter Hoeg Gade menyatakan pensiun dua tahun lalu.
Tapi kini, dengan prestasinya ini, Jan mengaku bahwa dirinya siap menjadi salah satu pesaing tunggal putra dunia.
“Banyak yang bertanya siapa yang akan menjadi penerus tunggal putra di Denmark setelah Peter pensiun, tetapi setelah gelar ini, saya fikir saya sudah siap,” pungkasnya.