Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Eqina Gelar Jateng Masters di Tegalwaton

Equestrian Indonesia organisasi yang menghimpun mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Eqina Gelar Jateng Masters di Tegalwaton
ist
Sebagian panitia dan peserta Jateng Classic II-2014 

TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Equestrian Indonesia, organisasi yang menghimpun mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan, kembali menyelenggarakan Kejuaraan Jateng Masters, pada Jumat hingga Minggu (26-28/9) di Tegalwaton, Salatiga.

"Kita konsisten menggelar event ini untuk memberi kesempatan kepada para rider menampilkan hasil-hasil latihannya," ungkap Jose Rizal Partokusumo, Ketua Umum Eqina, Kamis (25/9).

Klub-klub anggota Eqina yang berafiliasi dengan PP Pordasi sudah memastikan keikutsertaannya di event ini, termasuk Pegasus dan Aragon yang selalu bersaing ketat.

Namun, Pegasus dan Aragon sama-sama dipastikan tidak tampil full-team. Pegasus klali ini hanya mengandalkan empat rider senior, yakni Raymen Kaunang, Joko Susilo, Wempi Kaunang, dan Yayat Subrata.

Sementara, Aragon bahkan tidak menurunkan Ferry 'Ai' Sudarmadi dan Brayen Brata-collen, dua rider senior utamanya. "Brayen masih berada di Belanda, sekolah dan berlatih. Mengenai Ai, kabarnya fokus ke turnamen Cinta Indonesia Open," ujar Bibit Sucipto, pembina Pegasus yang event-director Jateng Masters 2014 ini.

Bibit Sucipto dan jajaran panitia pelaksana kejuaraan dari Eqina sudah berada di Tegalwaton, Salatiga. Begitu juga dengan sebagian besar peserta kejuaraan, termasuk dari Universitas Budi Luhur (UBL) Stable.

"UBL Stable kirim tiga rider dan empat kuda. Ridernya, Ferry Agustian, Marco Momuat, Marco Wowiling. Kuda-kudanya, Mitos Budi Luhur Spirit Budi Luhur, Scooby, Arrow," kata Albert Pelealu, rider senior yang menjadi pelatih UBL Stable.

Berita Rekomendasi

"Saya juga tak jadi main di sini, mungkin bulan depan di CIO saja," jelas Abe.

Bibit Sucipto tidak memungkiri jika ada penurunan jumlah peserta pada Jateng Masters kali ini. "Ya, memang ada penurunan, mungkin karena kondisinya masih seperti ini," jelas rider senior itu.

Kondisi yang dimaksudkan Bibit, masih terjadinya dualisme dalam pengelolaan equestrian, yakni antara Eqina dan EFI  (Federasi Equestrian Indonesia). Tetapi, sebagian besar pemangku dan pelaku equestrian lebih mendukung Eqina.

Disamping hanya didukung sedikit klub, keanggotaan EFI di KONI Pusat kini akan dievaluasi. Adria Pratama Mulia atau APM, klub yang semula mendukung EFI, juga sudah memisahkan diri dan lebih memilih melaksanakan event sendiri, termasuk turnamen Cinta Indonesia Open, yang rutin diselenggarakan tiap tahun.

Untuk 2014, CIO dipentaskan 31 Oktober hingga 2 November mendatang di APM Stable, Karawaci, Tangerang. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas