Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dua Pejetski Indonesia Favorit Juara di World Finals 2014

Status Aero dan Aqsa Aswar favorit berkat gelar juara umum di US National Tour 2014 yang merupakan serial balap pro bergengsi di AS.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dua Pejetski Indonesia Favorit Juara di World Finals 2014
zimbio.com
Pejetski Indonesia Aero Sutan Aswar saat berpartisipasi dalam kejuaraan Asian Beach Day. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, ARIZONA - Pejetski terbaik dunia dari 44 negara telah berkumpul di Lake Havasu City, lima jam perjalanan darat dari bandara internasional Los Angeles, AS, dalam rangka World Finals 2014.

Dua di antara atlet itu adalah anak muda Indonesia bersaudara, Aero Aswar (19) dan Aqsa Aswar (17), yang datang dengan bendera Tim BNI Jetski Indonesia. Status keduanya favorit berkat gelar juara umum di US National Tour 2014 yang merupakan serial balap pro bergengsi di AS.

Sebagai favorit, Aero dan Aswar jadi bahan perbincangan tersendiri. Apalagi setelah Aero tampil di cover depan Majalah Prorider, media olahraga perairan terpandang, lengkap dengan kupasan dan prediksi seputar peluang jadi juara dunia 2014.

Sorotan terhadap Aero makin tajam karena terkesan diperlakukan istimewa oleh Yamaha selaku pabrikan pemasok pacuan jetski mereka. Engine yang akan digunakan Aero adalah prototype 2015 dan belum dikeluarkan Yamaha di mana pun.

Perangkat teknologinya pun berbeda seperti jeroannya yang menyematkan piston yang didesain dan diproduksi secara khusus agar menghasilkan tenaga lebih besar.

Perangkat ECU (Electronic Control Unit) yang merupakan ‘otak’ dari seluruh kinerja mesin pun dibuatkan Riva Racing secara khusus untuk Aero dan Aqsa saja.

Berita Rekomendasi

ECU ini memiliki teknologi terbaru dan belum ada di pasaran. Hebatnya lagi, bobot total pacuannya berkurang 17,5 kg dari bobot standard dan diyakini akan lebih memudahkan manuver di atas air.

“Kelihatannya sih akan lebih oke meski kita belum ngetes secara maksimal. Yang jelas, beberapa perubahan itu berdasarkan masukan dari kita juga,” ujar Aero dalam keterangan pers yang diterima wartawan.

Aero dan Aqsa memang layak jadi sorotan berkat dominasi mereka sepanjang enam putaran US National Tour yang berakhir Agustus lalu.

Aero menjuarai kelas Pro-am Runabout Open dan Pro-am Runabout Stock dengan keunggulan telak atas Jareed Moore (Afrika Selatan) yang merupakan juara dunia jetski 2013.

Begitu pun Aqsa yang menjuarai klas Pro-am Runabout Limited dengan total poin mencolok, 420. Bandingkan dengan Cameron Frame dan Dennis Mack di posisi 2 dan 3 dengan poin 308 dan 250.

Meski difavoritkan, baik Aero maupun Aswar tak ingin terlena. Mereka pun merasa tak terbebani oleh target tim untuk menjadi juara dunia.

“Pengalaman tanding di US National Tour sangat bermanfaat, tak cuma dari segi skill tapi juga mental bertanding. Calon-calon lawan terkuat sebagian besar juga peserta US National Tour. Sudah saling tahu kekuatan masing-masing, jadi sama sekali tak ada beban mental. Soal optimisme, ya harus selalu optimis,” komentar Aqsa yang bersama Aero akan memulai sesi latihan pada Jumat (10/10) dan langsung dilanjutkan lomba sesungguhnya pada hari yang sama lanjut sepanjang Sabtu – Minggu (11-12/10).

Beda dengan US National Tour, di World Finals 2014 ini Tim BNI Jetski Indonesia menerapkan strategi berbeda. Aero tak diikutkan dalam kelas utama Pro Runabout Open dengan beberapa pertimbangan teknis.

Ia difokuskan pada kelas Pro Runabout Stock karena mesin Yamaha di kelas ini sudah di upgrade sedemikian rupa dan disesuaikan dengan riding style Aero.

Alasan lain adalah jadwal balapan antara kelas Open dan Stock yang sangat berdekatan sehingga kurang ideal bagi Aero untuk ikut keduanya, terlebih karena faktor cidera lutut yang belum pulih seutuhnya. Yamaha sendiri menyetujui dan justru senang dengan strategi itu, terlebih karena mesin-mesin stock mereka memang lebih dominan di pasar komersial.

“Saya sendiri bisa lebih fokus. Semoga strategi ini membuahkan hasil yang diharapkan, yakni bawa pulang gelar juara dunia ke Indonesia. Soal rivalitas, pesaing di kelas Open dan Stock relatif sama saja. Pentolannya itu-itu juga,” ucap Aero yang tahun lalu menempati peringkat 3 Dunia usai dikalahkan Moore yang kala itu jadi rekan satu timnya. Tahun ini, tentu Indonesia menunggu Aero yang menggusur Moore

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas