KONI Minta Dukungan Komisi X Satukan Dua Lembaga Olahraga
Teguh Juwarno optimistis perseteruan dua lembaga olahraga KONI dan KOI bisa segera tuntas demi pembinaan atlet Indonesia
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Komita Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman meminta dukungan kepada Komisi X DPR RI untuk menyatukan dua kelembagaan olahraga nasional KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Tono berharap dua lembaga olahraga tersebut bisa bersatu dalam satu wadah. Permintaannya tersebut disampaikan KONI Pusat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/11/2014) lalu.
Menurut Tono, perseteruan KONI dan KOI menyebabkan tidak fokusnya proses pembinaan prestasi sehingga prestasi atlet terbengkalai. "Kami mendorong Komisi X yang membidangi keolahragaan segera menentukan sikap terkait dualisme KONI dan KOI. Kami ingin KONI-KOI berada dalam satu atap, satu pimpinan, meski nanti fungsinya berbeda. Penyatuan ini penting supaya kita fokus dalam membina atlet," ujarnya.
Rapat Dengar Pendapat antara Komisi X dengan KONI dipimpin langsung Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya dengan beberapa anggota diantaranya Teguh Juwarno, Yayuk Basuki, Moreno Soeprapto, Vena Melinda, Anang Hermansyah, Nuroji, Sohibul Iman dan Ridwan Hisjam.
Sementara Tono Suratman membawa Wakil Ketua Umum Inugroho, Bidang Hukum Amir Karyatin, Humas Aziz Manaf dan Ketua Satlak Prima Suwarno.
Pada kesempatan itu, Tono juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) Tahun 2005.
Salah poin yang disengketakan adalah pemisahan KONI dan KOI sebagai dua lembaga yang membina olahraga Indonesia. "Kami hanya minta bersatu karena kalau seperti ini, pembinaan atlet tak bisa maksimal. Untuk di MK, kami sedang menunggu putusan," ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi X Teguh Juwarno mengatakan bahwa pihaknya bakal proaktif untuk ikut menyelesaikan konflik KONI dan KOI. Dia optimistis perseteruan dua lembaga olahraga tersebut bisa segera tuntas demi pembinaan atlet Indonesia. "Saya mendorong pimpinan Komisi X bisa memanfaatkan lembaga ini (Komisi X-red) untuk menuntaskan masalah KONI-KOI. Sykur-syukur kalau bisa diselesaikan secara adat," ujar anggota fraksi PAN dari Dapil 9 Jateng.
Sementara Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya, mengatakan bahwa perselisihan KONI-KOI telah menjadi hot issue di masyarakat olahraga Indonesia. Persamalahan itu berdampak pada prestasi dan pembinaan atlet nasional. "Apakah putusan MK nanti menetapkan KONI dan KOI tetap berdiri sendiri-sendiri, atau MK putuskan satu atap, kami akan pikirkan next-nya. Kami juga perlu undang KOI akhir bulan ini untuk mendengar pemaparan mereka sebelum bertindak," ujar Riefky.