Semarak Suporter Surya Futsalic, Rela Tidur di Sekolah Demi Koreo
"Di mana kau berada, di situ kami ada, karena kami Songomania!" Nyanyian itulah yang sering dinyanyikan oleh suporter beridentik warna hijau tersebut.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - suporter tak lepas dari keberadaan tim.
Kedatangan mereka menjadi penambah power para pemain di lapangan. Kedatangan mereka pun membuat pemain rela berjibaku.
Menang atau kalah bukan yang utama, yang terpenting menyuguhkan semangat pantang menyerah pada para suporter fanatik mereka.
GOR Futsal ITS, menjadi saksi kreatifitas para suporter sekolah peserta Surya Futsalic 2014. Mulai dari kostum tim, baliho, spanduk, bahkan gambar berukuran raksasa.
Seperti Songomania, sebutan suporter SMAN 9 Surabaya. Setiap tim berjuluk putra Songo itu bertanding, Songomania selalu setia mendampingi.
"Di mana kau berada, di situ kami ada, karena kami Songomania!" Nyanyian itulah yang sering dinyanyikan oleh suporter beridentik warna hijau tersebut.
Satu sisi tribun GOR ITS penuh dengan para Songomania, saat tim kesayangannya melawan SMA Sejahtera, Selasa (16/12).
Sepanjang jalannya pertandingan mereka terus berdiri sambil menyanyikan lagu-lagu pembakar motivasi. Mereka pun makin enak ditonton dengan gerakan yang kompak dan atraktif.
Ternyata perjuangan tim sama seperti perjuangan Songomania. Jika tim giat berlatih, suporter mereka pun juga berlatih.
Bahkan Songomania telah terbiasa tidur di sekolah, saat mendekati Surya Futsalic.
"Kami sudah biasa tidur sekolah, apalagi kalau mendekati even," kata Bayu Pratama Putra, koordinator Songomania.
Selain kaos tim yang identik dengan warna hijau, Songomania juga mempersiapkan kertas berwarna hijau, spanduk, serta gambar raksasa seorang pemuda yang membawa obor.
Menurut Bayu, Songomania telah ada sejak 2007 lalu. Mayoritas yang aktif adalah kelas 10 dan 11.
"Kalau siswa kelas 12 merupakan Songomania senior," kata siswa kelas 11 IPS 2 itu.
Songomania telah terkoordinir. Bahkan untuk menjadi koordinator seperti Bayu pun dipilih oleh para senior.
"Koordinatornya kelas 11, dan yang memilih kakak kelas. Yang dipilih biasanya yang aktif di Songomania," kata Bayu.
Beberapa hari sebelum Songo bertanding, Songomania pun berlatih untuk melakukan koreo.
"Latihannya di sekolah, bahkan kami sampai tidur di sekolah untuk menyiapkan segala sesuatunya," tambah Bayu.
Tak kalah dengan Songomania, suporter SMAN 17 Surabaya, Smantassa, juga kreatif.
Mereka membuat gambar burung hantu yang merupakan logo dari Smantass.
Burung hantu berukuran sekitar 10 meter itu ditarik menggunakan tali tambang, sehingga terlihat terbang di antara ratusan suporter Smantass.
"Sekitar satu minggu kami lakukan persiapan itu," kata Aldi Garcia koordinator Smantass.
Tidak hanya burung hantu raksasa, mereka juga membuat poster berjalan yang berisikan kalimat motivasi. Mereka juga mendengungkan semangat anti rasisme, dan menjungjung nilai sportivitas dalam nyanyian mereka, "Buat apa rasis, rasis itu tak ada gunanya."
Beberapa hari sebelum Surya Futsalic, suporter yang identik dengan warna abu-abu itu berlatih koreo.
Kerja keras 500-600 Smantass ternyata membuahkan hasil. Tim mereka melaju ke babak 32 besar. (Haorrahman)