Marsheilla Gischa Harusnya Dihargai Bukan Dieksploitasi Kerupawanannya
Dua pembawa acara ini justru berlama-lama mengabiskan waktu untuk mengeksploatasi penampilan rupawan Marsheilla Gischa
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Atlet PB Djarum, Marsheilla Gischa Islami memiliki prinsip sendiri dalam memandang statusnya sebagai seorang atlet bulu tangkis.
Marsheilla dinyatakan sebagai atlet muda PB Djarum berprestasi 2014 atas prestasinya meraup dua gelar juara di Kejaurnas 2014 lalu. Dua gelar itu didapat Marsheilla di ganda putri bersama Rahmadhani Hastiyanti Putri serta di ganda campuran bersama Jeka Wiratama.
Untuk dua prestasi tersebut, Marsheilla mendapat penghargaan berupa tabungan sebesar Rp 43 juta yang diberikan dalam acara pemberian penghargaan di Jakarta, Senin (19/01/2015).
Menurut Joppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, penghargaan yang diberikan, khususnya buat Marsheilla adalah apresiasi atasa perjuangan tanpa kenal lelah dari pemain ini.
"Sejak pertamakali dipegang pelatih Ade Lukas, Marsheilla ini menunjukkan kualitas permainan yang terus meningkat," kata Joppy.
Dalam acara ini, Marsheilla mendapat penghargaan bersama beberapa atlet senior PB Djarum non-pelatnas seperti Dionysius Hayom Rumbaka, Maria Febe Kusumastuti, Vita Marissa/Shendy Puspa Irawati dan lainnya.
Sayangnya acara ini tidak didikung oleh pembawa acara yang mengerti esensi pemberian penghargaan buat atlet berprestasi. Penghargaan buat kerja keras dan pengorbanan tenaga dan waktu.
Dua pembawa acara dari acara stand up comedy sebuah televisi swasta ini justru berlama-lama mengabiskan waktu untuk mengeksploatasi penampilan rupawan Marsheilla.
Mereka tidak bisa menjelaskan apa kelebihan Marsheilla sehingga mendapat penghargaan yang prestisius buat para atlet binaan PB Djarum itu.
Pembawa acara bahkan tidak mengenal sosok beberapa legenda PB Djarum seperti Haryanto Arbi, Antonius BS, bahkan juga tidak mengenal istilah-istilah dalam dunia bulu tangkis. Alahasil, acara yang seharusnya terkesan "sakral" malah tergelincir menjadi ajang guyonan internal.
Untungnya, Marsheilla tidak terbawa dalam suasana yang tidak serius tersebut. Ketika ditanyakan apa yang menjadi targetnya tahun ini, ia menjawab,"Saya ingin masuk 10 besar yunior dunia," katanya.
"Semua itu bisa saya capai hanya apabila saya bertanggungjawab penuh dengan permainan saya di lapangan." (Tjahjo Sasongko/Kompas.com)