DKI Akhirnya Rebut Emas, Jabar Juara Umum
Dua medali yang diperebutkan di hari terakhir Kejuaraan Equestrian Jabar Open yang sekaligus menjadi arena Kejurnas/pra-PON
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. PARONGPONG - Dua medali yang diperebutkan di hari terakhir Kejuaraan Equestrian 'Jabar Open' yang sekaligus menjadi arena Kejurnas/pra-PON, Minggu (22/3) di Denkavkud TNI-AD, Parongpong, terbagi untuk kontingen tuan rumah dan DKI Jaya,
Tim berkuda ketangkasan Jabar mengoleksi emas terakhirnya dari kelas lompat rintangan 110 cm khusus rider di bawah usia 23 tahun.
Adalah Brayen Brata Coolen yang menyumbangkannya. Satu emas lainnya, direbut Joko Susilo, andalan klub Pegasus yang memperkuat DKI Jaya.
Tim DKI Jaya sebenarnya menguasai persaingan kelas 130-145 cm. Namun, kelas ini tak termasuk seri Kejurnas atau nomor pra-PON. Persaingan di kelas ini juga dimenangkan oleh rider Pegasus yang akan memperkuat DKI Jaya, yakni Raymen Kaunang.
Kelas 110 dan 125 cm adalah dua nomor terakhir dari seri Kejurnas/pra-PON yang dilombakan Minggu. Dari total sembilan kelas/nomor Kejurnas atau pra-PON, tim Jabar membendaharakan lima emas, sementara Jateng, Jatim, DKI Jaya dan Papua masing-masing membagi empat medali sisanya.
Lima medali untuk Jabar disumbangkan oleh Melanie Stephanie/Everest (dressage preliminary test U-23), Yoel Momongan/Cassilas (dressage elementary test U-23), Endarjanto Bambang/Aswatama Welstong (dressage open medium test), Endarjanto Bambang/Aswatama Welstong (dressage advance test), dan Brayen Brata Coolen/Fidel (jumping 110 cm U-23).
Satu medali untuk Jateng disumbangkan Anjasmara Wibisono/Mitra Ragafath dari jumping 100 cm, antara lain dengan mengungguli Brayen Brata Cooen/Fide (Jabar) dan Dwiputri Sita Hapsari/Enya (DKI Jaya).
Medali emas untuk Jatim disumbangkan Rosad Natsir/Taprika dari lompat rintangan 115-120 cm. Sementara medali emas untuk Papua disumbangkan oleh Praka Iwan Saputra dari nomor eventing atau trilomba yang juga diselesaikan Minggu. tb