Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

RAT KONI Mestinya Tuntaskan Kasus EFI

Noviardi menjelaskan dualisme yang terjadi di equestrian harus dituntaskan karena jika terus dibiarkan maka akan menambah kesengsaraan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in RAT KONI Mestinya Tuntaskan Kasus EFI
ist
Eddy Saddak (tengah) bersama H.Syakur dan Noviardi Sikumbang, Wasekum PP Pordasi. 

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI yang diselenggarakan Senin dan Selasa (30-31/3) di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, mestinya bisa menjadi sarana untuk menuntaskan pernasalahan terkait dualisme dalam pengelolaan disiplin ketangkasan pada cabang olahraga berkuda.                       

"Kita berharap RAT ini mengagendakan penyelesaian permasalahan yang terjadi di beberapa cabor, termasuk equestrian," ungkap Noviardi Sikumbang, pengamat olahraga berkuda.

Noviardi menjelaskan, dualisme yang terjadi di equestrian harus dituntaskan karena jika terus dibiarkan maka akan menambah 'kesengsaraan' mayoritas komunitas equestrian, khususnya para atlet.                                                   

"Kasihan mereka yang terus berlatih dan mengikuti berbagai kegiatan, tetapi tidak bisa memperoleh kesempatan menjadi atlet nasional dan membela nama bangsa di event regional atau internasional. Kasihan juga mayoritas klub-klub equestrian yang selama ini terus melakukan pembinaan dan menggelar berbagai kejuaraan, tetapi hasilnya tidak pernah diirik oleh KONI Pusat atau Satlak Prima," ujar Noviardi.                               

KONI Pusat masih mendukung eksistensi EFI (Federasi Equestrian Indonesia) sebagai federasi nasional disiplin berkuda ketangkasan.

Namun, hampir seluruh komunitas equestrian tidak mengakui EFI. Di sisi lain, EFI sendiri tidak bisa memenuhi prosedur keanggotaan dari KONI. Ironisnya, KONI Pusat masih mempertahankan keberadaan EFI.                             

KEUANGAN

Berita Rekomendasi

Menurut keterangan, EFI juga belum mempertanggung-jawabkan pemakaian keuangan negara untuk SEA Games XXVII-2013 Myanmar dan Asian Games 2014-Incheon, Korsel.                         

Untuk SEA Games XXVI-2011, yang digelar di Jakarta dan Palembang, EFI tak hanya memperoleh dana untuk kebutuhan tim, akan tetapi juga pelaksaan kompetisinya. Di SEA Games XXVI-2011 itu kompetisi equestrian dilaksanakan di Jakarta.               

Perlunya transparansi dan kewajibaan mutlak  pertanggung-jawaban setiap cabor dalam penggunaan uang negara sebelumnya disampaikan oleh Menpora Imam Nahrawi. Masih banyak cabor yang melalaikan pelaporan penggunaan anggatan yang diperoleh dari pemerintah, yang dialokasikan melalui Kantor Menpora.                                         

Saat Asian Games 2014, dana yang dialokasikan untuk tim berkuda cukup besar, apalagi karena sebelumnya diproyeksikan peraihan satu medali emas. Namun, hanya teraih satu medali perunggu. tb   

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas