David Siap Ladeni Chistopher Rungkat di Babak II Indonesia F1 Men’s Future
David Agung Susanto (ATP 1692) berhasil mengalahkan kompatriotnya Sunu Wahyu Trijati 6-2 6-1
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Pertarungan antar sesama penghuni Pelatnas SEA Games 2015 belum berakhir dalam Turnamen Indonesia F1 Men’s Future Gubernur Kalimantan Utara di StadionTenisTertutupTelaga Keramat, Kota Tarakan.
Pada babak pertama yang berlangsung, Rabu (1/4), David Agung Susanto (ATP 1692) berhasil mengalahkan kompatriotnya, Sunu Wahyu Trijati 6-2 6-1.
“Sepertinya terlihat mudah, tapi sebetulnya saya sempat tegang pada awal- awal pertandingan.Setelah bisa melakukan break pada game kedua set pertama dan kemudian memimpin 3-0, perlahan rasa percaya diri saya mulai tumbuh. Apalagi jenis permukaan lapangan yang cepat seperti di sini sangat cocok untuk mengembangkan tipe permainan saya,” tutur David, petenis kelahiran Semarang, 21 Juli 1991 ini seusai pertandingan.
Pada babak kedua tunggal putra turnamen berhadiah total 10.000 dollar AS (sekitar Rp 130 juta) yang digelar Kamis (2/4), David akan kembali terlibat perang saudara antar skuad Piala Davis Merah Putih.
Kali ini, dia akan menantang petenis putra terbaik Indonesia saat ini, Christopher Rungkat (ATP 579).
“Kalau lawan Christo di turnamen nasional saya sudah lupa berapa kali, sering banget dan selalu kalah.Tapi kalau di turnamen internasional mens futures seperti ini, saya malah menang,” katanya menyinggung rekor head to head dengan Christo yang menjadi unggulan kedua di Tarakan.
Tahun silam (11/2/2014), David menaklukkan Christo pada babak pertama Thailand F1 Futures, 6-3 3-6 6-0.
Pertemuan di National Tennis Centre, Nothaburi, Thailand itu merupakan satu-satunya pertemuan antar keduanya di kejuaraan internasional.
“Tapi hasil itu tak bisa jadi patokan karena saat itu Christo juga baru kembali bertanding setelah lama menderita cedera. Pokoknya nothing to loose ajalah,” paparnya, merendah menghadapi babak kedua.
Antara keduanya, baik David maupun Christo, sudah saling mengenal luar dalam satu sama lain. Pasalnya, kedua petenis ini tumbuh berkembang dan berlatih bersama di Deddy Prasetyo Tennis Club (Detec), Jakarta.
Bahkan, Christo yang setahun lebih tua usianya, menjadi role model bagi David.
Namun sekarang, kendati sama-sama bergabung dalam Tim Nasional Tenis Indonesia, keduanya berlatih di tempat berbeda.
Christo berlatih dengan personal coach asal Amerika Serikat yang berbasis di Kamboja, Robert Davis sejak setahun terakhir ini. Sedangkan, David bergabung dengan Hope Tennis Academy yang bermarkas di Taichung, Taiwan.
“Apa pun bisaterjadi.Siapa pun tahu, David menjadipetenis yang sangat berbahaya bila dalam posisi underdog.Tapi yang jelas, saat ini saya jauh lebih fit dibandingkan pertemuan setahun lalu,” tutur Christo, selepas menundukkan petenis Kalimantan Utara yang masuk babak utama menggunakan fasilitas wild card, Panji Untung Setiawan 6-1 6-0.