TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - David Agung Susanto(ATP 1692)  menjadi petenis tuan rumah semata wayang yang berhasil melaju ke semifinal Indonesia Men’s Future bertajuk Walikota Tegal Open 2015.

David mampu membungkam wakil Jepang, Sora Fukuda (1442) pada laga perempat final yang berlangsung di lapangan tenis Kompleks GOR Wisanggeni Kota Tegal, Jumat (10/4).

Penerima wild card ini mengalahkan last accepted player atau petenis dengan peringkat terendah yang langsung masuk babak utama itu dengan straight set 6-4 6-3.

Kedua petenis bermain alot sejak awal set pertama hingga David mampu melakukan break atau mematahkan service lawan di game ketujuh untuk memimpin 4-3 dan menutup set pembuka dengan skor 6-4.

“Saya bersyukur bisa menang hari ini. Saya puas dengan hasil karena menang namun tetap tidak puas melihat permainan hari ini. Masih banyak membuat double fault di sepanjang pertandingan,” tutur petenis kelahiran Semarang, 21 Juli 1991 ini.

Set kedua, keadaan tidak bertambah baik bagi David. Dia malah terkena breakl awan pada awal permainan.

“Rasa percaya diri saya makin hilang,  untungnya lawan juga banyak membuat kesalahan sendiri. Saya berusaha fokus saja menyelamatkan poin demi poin dan tak lagi memikirkan angka yang telah hilang.Titik baliknya saat saya bisa break untuk menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di set kedua,” papar David, petenis yang dipersiapkan membela Indonesia di ajang SEA Games 2015 di Singapura, Juni nanti.

Sayangnya, kegemilangan David tidak diikuti andalan tim Merah Putih, Christopher Rungkat. Unggulan kelima berperingkat 579 dunia itu harus mengakui ketangguhan unggulan keempat asal Korea Selatan, Duck He Lee (470) 3-6 1-6.

“Memangbaguslawansaya.Dan permukaanlapangan yang berkaraktercepatseperti di Tegalinimenjadipanggung yang sempurnauntukpetenisbertipe baseliner hard hitter sepertidia,” ungkap Christo, sportif.

Pada semi final tunggal yang digelar, Sabtu (11/4), Duck Hee Lee akan menghadapi David Agung Susanto. Sedangkan partai empat besar lainnya, mempertemukan petenis Selandia Baru, Finn Tearney (957) yang menantang unggulan kedua berperingkat 396 asalJepang, Shuichi Sekiguchi.

“Besok saya akan berusaha fight saja, tidak banyak melakukan unforced error atau mati sendiri.Tetap fokus dan berupaya mencari celah untuk menggapai kemenangan,” ujar David.

Sejauh ini, mampu bertahan hingga semi final adalah hasil terbaik yang pernah diraih David dalam mengikuti turnamen internasional ITF Pro Circuit yang dilakoninya sejak 2007.

Gagal di tunggal, Christo masih menyimpan harapan mengais gelar nomor ganda berpasangan dengan petenis Jepang, Toshihide Matsui.

Duet unggulan teratas itu melangkah ke final setelah menyudahi perlawanan ganda Taiwan, Chih Jen Ho/Jui Chen Hung 6-2 7-6(5).