Piala Tiga Mahkota Seri II: Kejutan Setelah Hujan dan Angin Kencang
Race ke-15 yang sedianya dilangsungkan pada pukul 1440 WIB itu pun harus ditunda
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Menjelang 'race' ke-15 pada Kejuaraan Pacuan Minang Derby yang sekaligus menjadi seri ke-2 dari Piala Tiga Mahkota, Minggu (3/5) di arena pacuan kuda Pulomas, Jaktim, hujan deras dan angin kencang tercurah dari langit.
Race ke-15 yang sedianya dilangsungkan pada pukul 14.40 WIB itu pun harus ditunda.
Penangguhan tak hanya dilakukan untuk perlombaan ke-15 dari total 20 nomor/kelas kejuaraan ini.
Derasnya hujan yang turun lebih dari satu jam itu, disertai angin kencang, menimbulkan pusaran angin yang luar biasa.
Air di danau yang berada di tengah-tengah arena perlombaan yang tadinya tenang pun sampai bergelombang.
Ketika hujan akhirnya mereda, dan menyisakan genangan air sekitar 10 cm, perlombaan diputuskan untuk dilanjutkan kembali.
"Tadi kami sudah bahas, kalau tinggi air mencapai sekitar 30 cm, perlombaan bisa kita hentikan. Tetapi karena genangan air tak setinggi itu, perlombaan kita lanjutkan," ungkap Ir.Untung Joesoef, Ketua Dewan Steward Minang Derby/seri 2 Piala Tiga Mahkota.
Enam 'race' tersisa akhirnya bisa diselesaikan setelah hujan hanya menyisakan gerimis dan kemudian mereda.
Nomor puncak kejuaraan, Kelas 3 Tahun Derby jarak 1600 meter, dilombakan saat gerimis.
Kelas bergengsi ini dijuarai oleh King Runny Star, disusul Elingprigel Eclipse dan Sky Runner.
"Kalau mau jujur, semua kuda tak suka berlari saat hujan dan diatas genangan air,"ujar Ir.Iman Hartono, pemilik Eclipse Stud & Stable, Solo.
Menurut pengusaha kelapa sawit itu, dalam kondisi seperti itu, sulit mengharapkan hasil akhir seperti yang diharapkan.
Artinya, hasil perlombaan bisa mengejutkan. tb