MotoGP Indonesia 2017, Aspal Sentul Kasar dan Bergelombang, Batu Gravel Besar-Besar
Ketika seorang pebalap melebar atau keluar lintasan, gravel berguna untuk menahan laju motor. Biasanya, gravel terdiri dari batu-batu kecil.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Doni Tata Pradita, seorang pebalap Indonesia yang pernah merasakan megahnya persaingan grand prix motor kelas dunia antusias menyambut wacana MotoGP Indonesia pada 2017.
Namun, Doni tahu ada banyak sekali PR yang harus dikerjakan jika Sirkuit Sentul ingin menjadi tuan rumah balapan motor paling bergengsi di dunia tersebut.
"Ada banyak yang harus dibenahi, dan yang paling utama harus dibenahi adalah berkaitan dengan saftey," ucapnya.
Doni menyebut gravel di Sirkuit Sentul sebagai salah satu yang harus dibenahi. Area yang ada di samping lintasan tersebut punya peranan penting dalam balapan.
Ketika seorang pebalap melebar atau keluar lintasan, gravel berguna untuk menahan laju motor. Biasanya, gravel terdiri dari batu-batu kecil.
"Di Sentul, ukuran batu-batunya besar dan posisinya sudah padat. Jadi kalau ada motor yang keluar dan masuk gravel, lajunya akan tetap kencang. Itu berbahaya," kata Doni.
Aspal lintasan juga tak lepas dari pengamatan Doni. Kondisi aspal Sirkuit Sentul jelas tidak memadai untuk menggelar balapan sekelas MotoGP. "Sambungan aspalnya kasar dan bumpy," kata Doni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.