Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sofbol Gagal Pecah Kebuntuan 18 Tahun

Penantian Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) selama 18 tahun untuk meraih medali emas

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sofbol Gagal Pecah Kebuntuan 18 Tahun
net/google

TRIBUNNEWS.COM - Penantian Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) selama 18 tahun untuk meraih medali emas dalam SEA Games 2015 pupus setelah tim putra kalah 4-6 dari Filipina pada putaran final.

"Pengurus besar sudah sangat mengidamkan medali emas karena sudah 18 tahun lalu kami meraih emas. Tapi, target yang kami sampaikan kepada Satlak Prima dan KONI sudah terpenuhi yaitu putaran final," kata Ketua Umum Perbasasi Syahrir Nawier selepas pertandingan final tim putra di Kallang Softball Field, Singapura, Rabu.

Pada inning pertama dan kedua, tim Indonesia maupun tim Filipina tidak mampu mencetak satu skor. Kemudian, pada inning ketiga, kedua tim mendapatkan skor masing-masing satu. Tim Filipina mencetak skor empat dan menundukkan Indonesia tanpa skor pada inning keempat. Pada inning kelima Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan dengan skor dua.

Namun, perjuangan tim putra Indonesia untuk merebut emas harus berakhir pada inning 7B setelah meraih skor satu pada inning keenam.

Syahrir mengatakan penampilan tim sofbol putra Indonesia sudah memenuhi harapan baik dalam strategi menyerang ataupun bertahan. "Para pemain saling mendukung, baik pitcher ataupun batter. Selisih skor membuktikan yang tidak terlalu jauh dari tim lawan membuktikan kekompakan mereka," kata Syahrir.

Pelatih tim sofbol putra Indonesia Muhammad Setya Budhi mengatakan tidak ada faktor non-teknis yang mengganggu penampilan atlet-atlet putra Perbasasi saat bertanding melawan tim putra Filipina.

"Batter Filipina lebih mampu memanfaatkan peluang. Kami sudah berusaha untuk merotasi pitcher, tapi mereka tetap dapat mengantisipasi itu," kata Setya Budhi.

BERITA TERKAIT

Setya Budhi mengatakan jumlah pelari tim Filipina lebih banyak sehingga kesempatan untuk mengganti pemain lebih besar. "Kami terakhir mendapat medali emas pada SEA Games 1997 di Jakarta. Tapi, perkembangan tim Indonesia sudah lebih baik dan bersaing ketat dari tim Filipina dan Singapura," kata Setya Budhi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas