Azarenka Curhat Isu Berkeluarga
Saya pikir isu ini cukup sulit terutama untuk atlet wanita di olahraga solo seperti tenis dan golf.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Mental adalah sesuatu yang penting bagi atlet tenis seperti Victoria Azarenka. Pasalnya, tenis bukan olahraga tim sehingga membuat pemainnya merasakan pengalaman berjuang seorang diri di atas lapangan. Begitu juga saat berada di ruang ganti, yang lingkungannya tak begitu mendukung seorang pemain tenis untuk bangkit saat mengalami masa sulit.
Hal itu dikatakan Azarenka saat mengomentari isu berkeluarga seorang pemain tenis wanita. Sejak usia 10 tahun, Azarenka sudah keliling dunia seorang diri. Karenanya mental kesendirian menjadi bagian hidupnya, baik disadari atau tidak.
“Saya pikir isu ini cukup sulit terutama untuk atlet wanita di olahraga solo seperti tenis dan golf. Ketika kamu seorang pria, kamu memiliki kebebasan untuk memulai sebuah keluarga dan membawa istri serta anak anda bersamamu. Sebagai atlet wanita, kamu seringkali harus menahan hal seperti itu ketika berada di sedang berada di puncak,” ujar Azarenka.
Petenis berusia 25 tahun itu menuturkan isu berkeluarga mudah diabaikan ketika karir sedang berada di puncak. Namun saat sedang mengalami masa sulit, ia menyadari bahwa dirinya berjuang seorang diri dan berharap ada tim yang mendukungnya.
“Ketika kamu berada di puncak dan segalanya berjalan baik, mudah mengabaikan hal ini. Tapi ketika kamu sedang berjuang, terkadang kamu melihat ke sekitar di ruang hotel yang kosong. Dan kamu berharap memiliki dukungan sebuah tim. Itu sebabnya begitu penting bagi saya memiliki teman seperti Tony Parker yang tahu seperti apa rasanya melalui perjalanan panjang untuk kembali dari cedera,” paparnya.
“Karena itu tak hanya penyembuhan secara fisik, itu adalah proses mental agar dapat mempercayai tubuh kamu lagi. Itu sesuatu yang saya pikir hanya atlet pro yang bisa mengerti,” tambahnya.