TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sementara tertinggal dari Pakistan 0-2 pada hari pertama, laga babak kedua Piala Davis Grup II zona Asia Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (14/7).

Aditya Hari Sasongko yang tampil pada partai pembuka harus mengakui kematangan permainan petenis utama Pakistan, Aqeel Khan 6-2 3-6 5-7 0-6.

David Agung Susanto pun tak mampu mengatasi Samir Iftikhar 6-3 7-6(3) 4-6 5-7 0-6.

Non playing captain Indonesia, Roy Therik mengakui bahwa kedua skuadnya itu, baik Aditya maupun David mengalami masalah yang sama yakni kebugaran tubuh sebagai penyebab kekalahan.

“Keduanya mengalami kram. Adit di set ketiga, sedangkan David di set keempat. Bukan karena fisik mereka jelek, namun lebih karena tekanan bermain marathon di Piala Davis,” papar Roy Therik.

Padahal kedua tunggal Indonesia itu sempat mengejutkan lawan pada awal set yang berformat the best of five.

“Awalnya saya agak kesulitan menghadapi lawan yang kidal karena tidak terbiasa,” tutur tunggal pertama Pakistan, Aqeel Khan yang sempat kehilangan set pertama dari Aditya.

“Saya beruntung bisa menang, karena sebetulnya saya pun mengalami gejala kram seperti David. Namun apresiasi yang tinggi saya berikan kepadanya karena dia tetap berjuang menyelesaikan pertarungan hingga akhir kendati mengalami masalah kebugaran,” kata Samir Iftikhar.

Kendati gagal memetik satu pun kemenangan, Roy Therik menyatakan bahwa tim Merah Putih masih optimistis bisa membalikkan keadaan karena masih ada tiga partai yang akan dimainkan.

“Perjalanan masih panjang, masih ada tiga partai lagi. Sekarang kami fokus untuk bisa mengambil kemenangan dari nomor ganda. Kemungkinan kami akan merombak pasangan,” lanjut Roy.

Rabu (15/7), laga Piala Davis antara Indonesia dan Pakistan akan mementaskan satu pertandingan ganda. Kedua negara masih mempunyai kesempatan mengganti pasangan hingga satu jam menjelang pertarungan.