Untuk Penerapan & Penyerapan Sports Science: Terus Lakukan Penyegaran dan Sosialisasi
Pentingnya penerapan Bidang Sports Science dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi dalam pembinaan olahraga
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Pentingnya penerapan Bidang Sports Science dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi dalam pembinaan olahraga, untuk menunjang pencapaian prestasi atlet, sudah didengung-dengungkan sejak dulu.
Akan tetapi, hal itu sering terhenti pada tahapan wacana atau harapan. Demikian juga yang terjadi saat ini.
Kendati demikian, DR.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK, yang Ketua Bidang Sports Science dan IPTEK Olahraga KONI Pusat, berkeyakinan bahwa keadaan masih dapat diperbaiki.
Apalagi, katanya, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman termasuk yang mengutamakan pentingnya penerapan dan penyerapan sports science dan IPTEK Olahraga dalam upaya menumbuhkan-kembangkan kesinambungan prestasi atlet.
"Pak Tono Suratman dan Pak Hamidy, sekjen, selama ini selalu memberikan dukungan yang komprehensif," ujar Drt.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK.
Bidang Sports Science dan IPTEK Olahraga KONI Pusat selama dipimpin oleh Dr.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK dengan wakil ketua Lilik Sudarwati A, S.Psi, MH, aktiv menggelar bimbingan teknis sports science dan berbagai seminar.
Terakhir mereka mengadakan seminar bertema "Hubungan Olahraga & Kardiovasculer, Penerapan IPTEK Olahraga & Intensitas Latihan".
Seminar ini menghadirkan narasumber Prof.Dr.dr. James Tangkudung, SportMed, M.Pd, Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Olahraga Pascasarjana dan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai pembicara.
Dari permasalahan yang berkembang dalam seminar tersebut, sebagaimana disampaikan Dr.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK, perlu terus menerus diaakan penyegaran dan sosialisasi melalui seminar dan bimbingan teknik di bidang sports science.
Terutama berhubungan dengan pengaruh olahraga terhadap sistem cardiovasculer (jantung dan peredaran darah) disertai intensitas latihan yang sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan, tes laboratorium, dan fisik di institusi yang relevan dan 'established'.
Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan kemampuan fisik yang optimal serta terbentuknya atlet yang segar bugar dan mampu bersaing di event nasional, regional, dan internasional tanpa adanya under dan overtraining yang bisa menurunkan prestasi atlet binaan, menyebabkan detraining, atau cedera berkelanjutan yang dapat mengganggu kesehatan, bahkan berakibat fatal hingga terjadi 'sudden death'. tb