Bidang Sport Science dan Iptek Jangan Sekedar Jadi Pelengkap
Pemerintah melalui Kantor Menpora sudah melaksanakan pemilihan Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang baru
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS. COM. JAKARTA - Pemerintah melalui Kantor Menpora sudah melaksanakan pemilihan Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yang baru.
Disebut baru, karena besar kemungkinan digantinya Suwarno, Kasatlak Prima sebelumnya. Kasatlak Prima yang baru mengemban tugas yang tidak ringan. Tengok saja, tahun 2017 Indonesia akan menghadapi SEA Games XXX, Malaysia.
Hanya selang setahun, Indonesia akan menjadi tuan rumah dari pesta olahraga yang jauh lebih besar lagi, yakni Asian Games. Jangan sampai di Asiade 2018 itu kontingen akbar Indonesia hanya akan jadi 'penonton', dalam pengertian sulit bersaing dalam perebutan medali emas di berbagai cabor.
Harapan itu pulalah yang disampaikan DR.dr.H. Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK, Ketua Bidang Sport Science dan Iptek KONI Pusat.
"Tantangan yang dihadapi stakeholders olahraga Indonesia sungguh besar," ungkap DR.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK.
Menurutnya, tantangan besar itu hanya bisa diantisipasi dengan adanya kebersamaan dan soliditas diantara seluruh pembuat kebijakan, pemangku dan pelaku olahraga di tanah air.
"Tanpa itu, olahraga Indonesia sulit untuk bangkit kembali," katanya.
Dia menekankan, kebersamaan atau soliditas itu hendaknya juga tidak bersifat semu, atau sesaat.
Misalnya, menjelang pemilihan ketua umum KONI Pusat 2015-2019 atau ketua umum KOI periode sama, yang masing-masing akan dilakukan melalui Musornas KONI dan Kongres KOI pada November atau Desember mendatang.
Secara khusus, Kabid Sport Science dan Iptek KONI Pusat ini juga mengemukakan harapannya kepada Kasatlak Prima yang baru. DR.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK mengimbau Kasatlak Prima kedepannya bisa lebih memberdayakan penerapan sport science dan Iptek dalam program pembinaan dan pengembangan atlit nasional.
Satlak Prima sebagai pengelola pelatnas utama dan pratama, yang menjadi kawah candradimuka penggemblengan atlit nasional, harus mengedepankan pendekatan sport science dan Iptek.
"Hendaknya jangan sekadar menjadi pemanis bibir, atau lips service, apalagi pelengkap." jelas DR.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp.GK.
Menurut catatan, bidang sport science dan Iptek KONI Pusat selama ini kurang dioptimalkan peranannya dalam proses pembinaan atlet nasional yang dilakukan oleh Satlak Prima.
Di sisi lain, bidang sport science dan Iptek sudah mencoba memaksimalkan fungsinya dengan melakukan berbagai kegiatan untuk menunjang peningkatan penampilan atlit dan pencapaian prestasinya secara terus menerus.
DR.dr.H.Zainal Abidin, DSM, Internist, Sp, GK menyebutan, berbagai kegiatan yang dilakukan bidang sport science dan iptek senantiasa dibukukan. Kegiatan terakhir yang diadakan dan telah dibukukan adalah "Sosialisasi & Bimbingan Teknis Bidang Sport Science dan Penerapan Iptek Olahraga Guna Meningkatkan Prestasi Olahraga Dalam Rangka Persiapan Asian Games 2018, Dengan Tema: Hubungan Olahraga & Kardiovasculer Penerapan Iptek Olahraga & Intensitas Latihan." tb
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.