Mengenang Sosok Super Sic Marco Simoncelli di Sirkuit San Marino
Simoncelli tewas di Grand Prix Malaysia, 23 Oktober 2011. Dia meregang nyawa akibat ditabrak Colin Edwards dan Valentino Rossi.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Deru knalpot dan mesin sepeda motor MotoGP kembali meraung di San Marino, Minggu (13/9/2015). Balapan di San Marino mengingatkan kita kepada mendiang Marco Simoncelli.
Simoncelli, pebalap nyentrik dengan gaya membalap yang cenderung membahayakan, tewas di Grand Prix Malaysia, 23 Oktober 2011. Dia meregang nyawa akibat ditabrak Colin Edwards dan Valentino Rossi.
Meski belum pernah menjadi juara dunia, tetapi pebalap dengan rambut berantakan itu digadang-gadang sebagai calon juara MotoGP.
Gaya membalap Super Sic tidak disukai sebagian pebalap, tetapi ada yang menilai Simoncelli membuat balapan lebih hidup sekaligus meramaikan rivalitas di MotoGP.
Guna mengenang kepergiannya di usia yang masih sangat muda, ketika itu 24 tahun, pengelola Sirkuit San Marino mengubah trek mereka menjadi Misano World Circuit Marco Simoncelli pada November 2011 atau sebulan setelah insiden yang dianggap memilukan di sepanjang sejarah balap sepeda motor dunia itu.
Pengelola San Marino merasa Simoncelli memiliki kedekatan khusus dengan sirkuit tersebut. Super Sic lahir di Catollica, San Marino, yang berjarak delapan kilometer dari sirkuit tersebut.
"Kami bangga sirkuit ini sekarang bernama Marco Simoncelli. Dia adalah sosok yang hebat, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai pebalap," ujar Luca Colaiacovo, Direktur Sirkuit San Marino, seperti dilansir BBC Sport.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, SENIN (14/9/2015)