Valentino Rossi Pakai Strategi Lama
Selain itu, keberhasilannya mengalahkan Rossi di Aragon, membuat mental Pedrosa naik.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi balapan MotoGP 2015 menyisakan empat seri terakhir yang akan digelar di Jepang, Australia, Malaysia, dan Spanyol.
Persaingan sengit merebutkan titel juara antara dua pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, menjadi suguhan menarik bagi para pecinta balapan kuda besi tersebut.
Rossi kini masih memuncaki klasemen pebalap dengan koleksi 263 poin, menyusul di bawahnya Lorenzo dengan 249 poin.
Sempat unggul 23 poin, jarak Rossi dengan rekan setimnya itu kini hanya terpaut 14 poin, setelah pada balapan di Aragon, dua pekan lalu, Lorenzo tampil sempurna dengan menempati posisi pertama. Sementara Rossi hanya finis ketiga di belakang Dani Pedrosa.
Penampilan sempurna Lorenzo di Aragon itu menutupi kegagalannya di seri sebelumnya di San Marino, di mana ketika itu ia gagal mendapat poin akibat terjatuh di tengah balapan.
Rossi sendiri mengakui penampilan tanpa celah X-Fuera pada balapan dua pekan lalu. The Doctor pun menilai persaingan dirinya dengan Lorenzo kian sengit, karena rekannya itu tampil sangat baik musim ini.
“Pertarungan tahun ini antara Jorge dan saya sangat ketat. Kami bermain meraih poin dan poin berikutnya, karena Jorge berkendara dengan sangat hebat, dia nyaris sempurna. Persaingan sangat sengit,” ucap Rossi dilansir Eurosport, Kamis (8/10).
Meski demikian, menghadapi empat seri terakhir Rossi mengaku tidak akan mengubah strategi dan gaya membalapnya. Pebalap 36 tahun itu mengaku akan menggunakan seluruh pengalamannya untuk mengalahkan Lorenzo.
“Saya harus tentukan dari satu balapan ke balapan lainnya. Namun pendekatan saya tetap sama selama 20 tahun terakhir. Saya akan tetap menggunakan cara yang sama,” imbuh rider asal Italia.
Rossi dan Lorenzo sendiri akan memulai kompetisi di Jepang akhir pekan ini dengan modal sama-sama cedera. Rossi mengalami kecelakaan saat menjalani tes ban Michelin pekan lalu, sedangkan Lorenzo cedera di bagian bahu usai terjatuh dari motor.
Meski mengakui sedang tidak dalam kondisi 100 persen fit, Lorenzo yakin balapan di Jepang akan berlangsung menarik dan menghibur.
"Untuk orang-orang yang menyaksikan kejuaraan, ini akan luar biasa. Saya akan berusaha memangkas jarak. Marc Marquez akan tampil kuat, dan Rossi tidak akan pernah menyerah," ucap Lorenzo.
Sementara itu saat perbincangan para pecinta MotoGP mengerucut pada persaingan Lorenzo dan Rossi, pebalap tim Repsol Honda, Dani Pedrosa mengaku siap membuat kejutan.
Meski peluangnya menjadi juara dunia sudah tertutup, bukan berarti Pedrosa bisa dianggap sebelah mata.
"Saya suka balapan di Motegi. Itu adalah rumah Honda. Jadi anda bisa bayangkan motivasi ekstra yang kami dapatkan ketika berada di sana," kata Pedrosa di situs resmi MotoGP.
Menilik jejak rekam di Motegi, Pedrosa pantas optimistis, karena dia termasuk ke dalam pebalap yang paling sering menang di sirkuit sepanjang 4,8 kilometer ini. Tercatat Pedrosa menang dua kali di Motegi.
Selain itu, keberhasilannya mengalahkan Rossi di Aragon, membuat mental Pedrosa naik.
"Sangat luar biasa mendapatkan dukungan dari kalian semua. Kami siap untuk balapan kali ini, terutama setelah balapan menarik melawan Rossi di Aragon." tutup Pedrosa.