Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ketika Hijaber Olah Tangkas Pedang Bermata Dua

Seyma Urhan, begitu nama pewushu asal Turki ini

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Ketika Hijaber Olah Tangkas Pedang Bermata Dua
www.turkdosport.com
Seyma Urhan 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seyma Urhan, begitu nama pewushu asal Turki ini. Ia menjadi pewushu ketiga pada nomor Women Jianshu di Kejuaraan Dunia Wushu ke-13 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (17/11). Berbeda dari peserta yang lain, Seyma tampil dengan menggunakan jilbab yang dipadu seragam kuning panjang.
Dengan jian alias pedang bermata dua, Seyma justru cekatan mengayun-ayunkannya. Gerakan meloncat dengan jian di tangan dilakukan Seyma demi memikat juri. "Tidak sulit bagi saya untuk bergerak mempratekan gerakan wushu dengan mengenakan hijab," ujar Seyma kepada Tribun di sela-sela ajang Kejuaraan Dunia Wushu di Istora Senayan, Jakarta.
Menurutnya, penggunaan jilbab sudah menjadi kewajiban sebagai muslim. Ia merasa kegiatan olahraga tidak terganggu meski dirinya mengenakan hijab.
"Menggunakan hijab adalah kewajiban bagi setiap muslim. Hanya ingin merepresentasikan bahwa simbol Islam dan Turki bisa tetap digunakan pada olahraga wushu," urainya singkat.
Hijaber pada kejuaraan dunia wushu bukan hanya milik Seyma. Beberapa peserta lain pun juga menggunakan hijab. Mereka sebagian besar berasal dari negara muslim, yakni Iran dan Mesir. 
Bahkan pewushu asal Iran yang memakai hijab, Zahra Kiani berhasil merebut medali perak pada nomor Qiangshu. Dirinya unggul atas pewushu Amerika Serikat, Amy Li. 
Terpisah, Pewushu putri Indonesia, Moria Manalu lolos ke babak final kelas Sanda 60 kg pada Kejuaraan Dunia Wushu di Istora Senayan, Jakarta. Pada laga semifinal, Moria mengalahkan pewushu asal Hong Kong, Sin Tung Cherie Man dalam dua ronde. 
Moria mengaku meraih kemenangan setelah mengetahui kelemahan lawan. Ia mencuri poin dari kelemahan lawan. 
"Saya sudah mengetahui dia lemah di pukulan. Ketika saya pukul dia tidak bisa merangkul," ujarnya. 
Menurutnya, kelemahan lawan itu baru dilihat saat menjalani laga. Ia sama sekali buta kekuatan lawan jelang laga berlangsung. "Saya bahkan tidak tahu postur fisik lawan dan gaya bertandingnya. Bahkan pada saat pemanasan tadi, dia sengaja tidak ingin dekat dengan saya," paparnya. 
Di babak final, Mortia akan menghadapi pewushu asal Iran Sedigheh Dariaeivarkadeh. Pada babak semifinal Sedigheh mengalahkan pewushu Vietnam Trang Thi Nguyen. Jika meraih kemenangan Moria akan menambah koleksi emas Indonesia. Indonesia saat ini bercokol di posisi kedua klasemen negara dengan torehan enam emas, satu perak, dan lima perunggu. 
Untuk diketahui, kejuaraan dunia wushu berlangsung sejak 13 November 2015. Kejuaraan ini  sempat dihadiri bintang film Jet Li. 
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama pun sumringah dengan keberadaan Jet Li. Ia berselfie ria dengan Jet Li melalui ponsel pintarnya. Mantan Bupati Belitung Timur ini terkesan dengan aksi Jet Li. Ia merasa terpukau dengan kelincahan Jet Li.
"Jago lah, lincah banget," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta.

Lantaran kepincut dengan Jet Li, Ahok berencana melatih sang anak di olahraga wushu. Namun demikian, Ahok memberi syarat khusus soal itu kepada sang anak. "Kalau dia sanggup sih oke aja. 5 Kali juara dunia," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas