Equestrian World Jumping Challenge 2015: Ketat dengan 25 Peserta
Pentas berkuda ketangkasan FEI World Jumping Challenge seri Indonesia akan tersaji ketat
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Pentas berkuda ketangkasan FEI World Jumping Challenge seri Indonesia akan tersaji ketat.
Pasalnya, event yang digelar selama tiga ronde pada Minggu (22/11), Rabu (25/11) dan Minggu (29/11) di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang, hanya diikuti oleh 25 rider papan atas tanah air.
"Benar-benar akan ketat, sebab hanya mereka yang merasa sangat siap tampil di sini," ungkap Dewi Anggraini, Event Director dari FEI World Jumping Challenge seri Indonesia ini, Kamis (19/11) malam.
Gelaran FEI World Jumping Challenge seri Indonesia formatnya memang berbeda dengan kejuaraan-kejuaraan equestrian atau berkuda ketangkasan pada umumnya. Setiap peserta (rider) di masing-masing kelas akan tampil dalam tiga putaran (ronde).
Hampir bersamaan dengan event di Indonesia, FEI World Jumping Challenge ini juga dilaksanakan di beberapa negara pada region lainnya.
Ke-25 peserta FEI World Jumping Challenge seri Indonesia sebenarnya sudah sering bersaing dalam beberapa event equestrian tanah air, baik tahun ini atau tahun-tahun sebelumnya.
Namun, karena FEI World jumping Challenge 2015 ini digelar dalam suasana unifikasi atau penyatuan stakeholder berkuda ketangkasan, maka nuansanya menjadi berbeda.
Sebagaimana diketahui, Federation Equestre International/Federasi Equestrian Internasional (FEI) pada pertengahan Oktober 2015 lalu secara resmi mengalihkan hak NF (National Federation/Federasi Nasional) berkuda ketangkasan dari EFI ke PP Pordasi.
Setelah itu, FEI kemudian meminta Pordasi untuk menyelenggarakan FEI World Jumping Challenge. Oleh karena itu tidak mengherankan jika gelaran ini melibatkan keikutsertaan rider-rider terbaik Indonesia yang tergabung pada klub-klub besar.
Bakal seru dan ketatnya persaingan di FEI World Jumping Challenge ini bisa dilihat dari mereka yang akan berseteru.
Antaranya, Adi Katompo (APM), Nadia Marciano (APM), Jendri Palendeng (APM), Brayen Brata Coolen (Aragon), Raymen Kaunang (Pegasus), Djoko Susilo (Pegasus), Yoel Momongan (BEC), Andry Prasetyono (Equinara), Ferry Sutoyo (Equinara), Yanyan Hadiansyah (Equinara).
Kelas-kelas yang dilombakan, dari 11-120 hingga 130-140 cm. tb