Sergio Noor Mentalnya Sedang Bagus-bagusnya Siap Juara di Singapura
tim Riser ShaDaff KratingDaeng kembali ambil bagian di seri pamungkas event ini di Sirkuit KF1 Karting, Singapura, Sabtu-Minggu (21-22/11)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Usai tampil diajang X30 Challenge Round 3 Singapura pekan lalu dengan hasil sangat memuaskan, tim Riser ShaDaff KratingDaeng kembali ambil bagian di seri pamungkas event ini di Sirkuit KF1 Karting, Singapura, Sabtu-Minggu (21-22/11).
Tim Riser ShaDaff KratingDaeng yang dipimpin Bunjamin Noor ini datang dengan tim lengkap Senna Noor, Shaquille, Barrichello Noor dan pembalap cilik Sergio Noor.
Kecuali Adrian Hassan yang harus mengikuti ulangan umum di tanah air dan absen di ajang ini. Sergio Noor merupakan pembalap kelas Cadet yang datang dengan optimiesme tinggi.
Pasalnya, Mental Sergio benar-benar di atas angin karena hasil-hasil spektakuler yang baru saja ia raih di balapan sebelumnya. Tampil di Seri Eshark Karting di Sirkuit Sentul dua pekan lalu, Sergio begitu cemerlang dan meraih posisi ketiga.
Ia bertarung ketat di kelas mikro dengan sejumlah pembalap dan saingan utamanya di kelas ini, termasuk Rava Mahpud yang akhirnya mendapat penalti.
Di Seri X30 pekan lalu di Malaysia, Sergio pun tampil mumpuni dan meraih posisi runner up dan lawan-lawannya yang lain seperti Rava tercecer di posisi kesembilan.
Dengan modal ini, Sergio optimistis meraih gelar di seri pamungkas ini. Pembalap yang juga disponsori Telkomsel dan Garuda ini berharap menjuarai seri pamungkas ini meski dalam kondisi tubuh yang kurang fit.
Tiba di Singapura sejak awal pekan ini pelajar sekolah Internasional Mentari ini langsung menggebrak di babak latihan Jumat dengan menempati posisi pertama dengan catatan waktu 01:01:805 menit. Sergio mencatat waktu terbaiknya diantara total 17 pembalap.
"Semoga saya bisa juara di seri terakhir ini. Sayang, Rava main di kelas Junior," kata Sergio.
Rava Yang merupakan rival utama Sergio memang tak tampil di ajang ini. Tampaknya organisasi tertinggi otomotif di tanah air, IMI kecolongan dengan mengijinkan Rava tampil di kelas Junior sementara usia Rava baru akan genap 10 tahun pada 12 Desember mendatang.
Peraturan kelas Junior adalah usia 13-17 tahun, tapi Rava tetap bisa mendapat izin tampil di kelas Junior di event internasional dengan usia 10 tahun kurang, ini artinya IMI sudah kecolongan. Hal ini disesalkan Sergio karena ia tak bisa lagi berkompetisi dengan rival beratnya di kelas Cadet nanti.
Yang pasti, tiga pembalap lain dari tim Riser ShaDaff, Barrichello Noor dan Shaquillle pun menyimpan ambisi seperti Sergio, meraih podium tertinggi di Singapura.