Equestrian World Jumping Chamllenge: Brayen Brata Coolen Belum Aman
Brayen Brata Coolen demikian perkasa pada penampilannya di ronde pertama FEI World Jumping Challenge seri Indonesia
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Brayen Brata Coolen demikian perkasa pada penampilannya di ronde pertama FEI World Jumping Challenge 2015seri Indonesia, yang digelar Minggu (22/11) lalu di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang. D
ari enam kategori yang diikutinya, rider utama Aragon, Lembang, itu, merebut posisi teratas di empat kategori.
Rabu (25/11) besok, akan dilangsungkan ronde kedua. Dari enam kategori yang digelar perhatian atau konsentrasi penonton akan terpusat pada persaingan di kategori A.
Disini akan tersaji 'duel' yang seru dan ketat dari sembilan rider yang berseteru, termasuk Brayen Brata Coolen yang dua kali turun ke lapangan dengan dua kuda.
Di kategori A yang merupakan kelas utama itu, Brayen yang menunggang La Belle 140 memimpin dengan perolehan nilai 14, disusul Joko Susilo /Saltador dan Raymen Kaunang/Conquistador. Dibelakang mereka ada Adi Katompo, Yanyan Hadiansyah, Nadia Adriana Marciano, Ferry Sudarmadi, dan Yayat Subrata.
"Siapa yang akan menjadi pemenangnya, saya kira baru akan ditentukan dari hasil di ronde ketiga, Minggu (29/11) nanti," ungkap Bibit Sucipto, pembina Pegasus Stable, Sukabumi.
Bibit menilai, Joko Susilo dan Raymen Kaunang yang andalan Pegasus masih berpeluang menyalip Brayen.
"Di ronde kedua besok main safe saja, jangan sampai kena penalti," kata Bibit Sucipto yang wakil Event Director FEI World Jumping seri Indonesia ini. E.
Brayen, Joko Susilo dan Raymen Kaunang pada ronde pertama sama-sama tampil menawan dengan membuat 'clear round'. Brayen akhirnya mengungguli duet Pegasus itu melalui catatan waktu terbaik pada putaran kedua.
Penampilan Brayen di ronde pertama memang mencengangkan. Rider berusia 20 tahun itu menggapai empat gelar dan dua runner-up. Dia merebut posisi pertama di kategori A atau kelas 130 cm, kategori A terbuka, serta kategori C atau kelas 110 cm, dan kategori C terbuka.
Dua kategori lainnya, yakni B atau kelas 120 cm dan kategori B terbuka, dikuasai Marco Wowiling dari Universitas Budi Luhur Jakarta. Brayen berada di urutan ke-2 di kategori B dan B terbuka itu.
"Penampilan Brayen memang luar biasa, sangat mengagumkan. Bahkan Sherley Khaw, judge asal Singapura, sampai terheran-heran. Dia mengaku belum pernah melihat rider muda dengan prestasi seperti Brayen itu," papar Dewi Anggraini, Event Director FEI World Jumping seri Indonesia itu. tb