FEI World Jumping Challenge: Duel Mendebarkan di Ronde Terakhir
Duel mendebarkan akan disajikan Adi Katompo, Raymen Kaunang dan Brayen Brata Coolen di ronde ketiga atau terakhir dari FEI World Jumping Challenge
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Duel mendebarkan akan disajikan Adi Katompo, Raymen Kaunang dan Brayen Brata Coolen di ronde ketiga atau terakhir dari FEI World Jumping Challenge seri Indonesia yang dilangsungkan Minggu (29/11) mulai pkl 09.00 wib di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.
Ketiganya dinilai yang paling berpeluang untuk mewakili Indonesia pada putaran-final FEI World Jumping Challenge 2015, yang akan digelar di Bulgaria. Menurut keterangan Event Director Dewi Anggraini, Sabtu (28/11), dua peringkat teratas dari seri Indonesia berhak tampil di Bulgaria.
"Sejauh ini hanya juara dan runner-up kategori A yang bertanding di putaran-final," kata ibu dari rider Dwiutri Sita Hapsari itu.
Kategori A adalah kelas 130 cm. Dari sembilan rider yang bertanding di kategori challenge ini, peluang terbesar dimiliki oleh Adi Katompo (APM Equestrian Centre/APM Levisto Big Boy), serta Brayen Brata Coolen (Aragon/La Belle) dan Raymen Kaunang (Pegasus/Conquistador).
Dari dua ronde yang sudah digelar, Adi Katompo/APM Levisto Big Boy) membukukan nilai 21. Adi unggul satu angka dari Brayen Brata Coolen/La Belle 140 dan Raymen Kaunang/Conquistador. Perolehan nilai kompetitor lainnya jauh di bawah mereka.
Yakni, Joko Susilo (Pegasus/Saltador/14), Nadia Adriana Marciano (APM Equestrian Centre/APM Serafina/11), Yanyan Hadiansyah (D.Riders/Equinara Zandor), Ferry Sudarmadi (Puri Ayu/Greta 97/5), Yayat Subrata (Pegasus/Maestro Blanco/5), dan Erwin M. Yoga (JPEC Sentul/Count Content/3).
Dari seluruh kompetitor di kategori A challenge ini, hanya Raymen Kaunang yang paling stabil penampilannya.
Dia terus membuat 'clear round' pada dua ronde terdahulu. Peserta lainnya sudah melakukan kesalahan. Bibit Sucipto, pembina Pegasus, mengharapkan Raymen bisa kembali tampil sempurna di ronde pamungkas dan tak mendapatkan penalti karena membuat kesalahan.
"Harapan kami dari Pegasus tinggal pada Raymen. Joko Susilo sudah kena penati 12, Yayat Subrata 20. Penalti memang tidak memberi pengaruh, yang penting perolehan nilainya," kata Bibit.tb