Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Reuni Rossi di Sirkuit Sentul Terwujud di 2017

Aspal rusak dan bergelombang tampak di beberapa titik lintasan sirkuit tersebut.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Reuni Rossi di Sirkuit Sentul Terwujud di 2017
Google
Sirkuit Sentul dilihat dari satelit 

TRIBUNNEWS.COM - Aspal rusak dan bergelombang tampak di beberapa titik lintasan sirkuit tersebut. Pit Wall berwarna biru pada sirkuit megah tersebut juga tampak kusam setelah banyaknya cat terkelupas dan menganga.

Tribun penonton pun tampak berdebu dan bercat merah kusam. Pagar setinggi sekitar dua setengah meter yang dikelilingi oleh rumput tinggi juga dapat dipanjat oleh anak-anak yang ingin melihat balapan dari dekat.

Gambaran tidak terurus tersebut terdapat di Sirkuit Sentul, Bogor yang pernah dipakai untuk ajang balap MotoGP 1996 dan 1997. Saat itu pebalap sekelas Michael Doohan dan Max Biaggi sempat merasakan manisnya menjadi juara di sirkuit kebanggaan tanah air ini.

Bahkan pebalap juara dunia Valentino Rossi pernah merasakan indahnya bersanding di podium Sirkuit Sentul pada 1997. Rossi yang saat itu masih berumur 18 tahun menjadi yang tercepat di Sirkuit Sentul, setelah menyisihkan saingannya Noboru Ueda dan Tomomi Makoto.

Kemenangan di Sirkuit Sentul menjadi kemenangan terakhir Rossi pada rangkaian ajang MotoGP musim 1997. Kemenangan tersebut juga mengukuhkan dirinya sebagai juara dunia MotoGP kelas 125 cc, untuk pertama kalinya sepanjang karier Rossi.

Pada 2017 nanti, ada kemungkinan Rossi akan bereuni dengan sirkuit yang pernah berjasa besar pada kariernya tersebut. Sirkuit Sentul akan kembali menggelar ajang MotoGP setelah Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah ajang ini pada 2017.

Namun hingga kini sarana dan prasana masih buruk. Buruknya sarana dan prasarana sirkuit Sentul ternyata dirasakan oleh pebalap lokal yang sering memacu kendaraannya di sirkuit ini. Salah satu keluhan para pebalap lokal adalah kondisi lintasan yang dipenuhi oleh tambalan.

Berita Rekomendasi

"Kondisi aspal sudah semakin menurun dan banyaknya tambalan di beberapa lintasan. Itu cukup menggangu karena dapat berbahaya bagi pebalap," ujar pebalap AJM NHK Racing Team kepada Tribun di Sirkuit Sentul, Citeurep, Kabupaten Bogor, Kamis (27/11/2015).

Bahkan pebalap lokal dari tim Top Group, Sunny TS, mengungkapkan bahwa buruknya sirkuit Sentul sering dikeluhkan oleh pebalap asing.

"Pebalap luar sering mengeluh kalau balapan disini. Katanya radiatornya penuh batu kecil. Kalau pebalap formula matanya sering kena lepasan aspal. Motor juga kalo belok berasa sekali," ujar Sunny.

Pihak pengelola Sirkuit Sentul menyadari buruknya sarana dan prasarana yang terdapat di sirkuit yang dibuka pada 1992 tersebut.

"Keberadaan sarana saat ini ini sudah cukup usang dan mengalami keausan sebagai sirkuit bertaraf internasional," ujar Direktur Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto di Kantor Wantimpres, Jln Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).

Pihak pengelola sirkuit akan melakukan pembenahan terhadap infrastruktur lama sirkuit mulai awal Desember 2015. Dalam perombakan, pihak Sirkuit Internasional Sentul menggandeng perancang sirkuit kelas dunia Hermann Tilke.

Direktur Sirkuit Internasional Sentul Tinton Soeprapto menjelaskan, tahap pertama pada awal Desember 2015, perombakan Sirkuit Sentul dimulai dari bangunan-bangunan dan pada Januari semua gedung sudah rata dengan tanah.

Selanjutnya, pada April 2016, aspal akan dibongkar sedalam 5 cm dan diganti dengan aspal berkualitas tinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas