Jose Rizal Partokusumo: Harus Saling Berbagi untuk Tujuan Bersama
Rapat Koordinasi Equestrian Indonesia sudah diselenggarakan pada Selasa (15/12) lalu
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Rapat Koordinasi Equestrian Indonesia sudah diselenggarakan pada Selasa (15/12) lalu.
Bersamaan dengan Rakor tersebut dilakukan pemilihan ketua umum dari Eqina atau komisi equestrian PP Pordasi untuk periode 2015-2019.
Jose Rizal Partokusumo, yang dipercaya memimpin Eqina sejak 2012, kembali terpilih sebagai ketua umum untuk periode kedua, yakni 2015-2019.
Jose yang pemilik JN Stud Stable, Bogor, sekaligus ditetapkan sebagai salah satu wakil ketua umum PP Pordasi 2015-2019 yang membidangi disiplin berkuda ketangkasan.
Jose yang mantan atlet taekwondo seangkatan Dede Yusuf itu ibarat melaju di jalan bebas hambatan dalam menduduki kursinya kembali. Ini dikarenakan tidak adanya kandidat ketua umum lainnya.
Apakah ketiadaan penantang Jose Rizal Partokusumo itu dikarenakan sikap 'cuek' atau masa bodoh dari insan potensial berkuda ketangkasan? Semoga tidak.
Masyarakat Equestrian tentunya selalu diharapkan bersikap konstruktif, memiliki kesamaan pandangan dan solusi dalam menatap persaingan berat di masa mendatang.
Era baru pasca dikembalikannya hak sebagai pengelola nasional berkuda ketangkasan kepada PP Pordasi, yang sekaligus membuka ruang unifikasi sebesar-besarnya, mestinya disambut antusias.
Menjadi tugas utama Jose Rizal Partokusumo tentunya, bagaimana mewujudkan unifikasi atau penyatuan yang sebenar-benarnya, selaras dengan tema besar yang diusung, yakni "Revitalisasi Organisasi Menuju Era Prestasi".
Setelah sempat terbelah selama sekitar tiga tahun, tentunya menjadi tantangan besar bagi Jose Rizal Partokusumo dan kepengurusan Komisi Equestrian 20150-2019 untuk mewujudkan unifikasi dan sekaligus revitalisasi Equestrian ini.
Jose Rizal Partokusumo tampaknya optimistis. Seperti dipaparkannya secara panjang-lebar dibawah ini:
JANGAN TERULANG LAGI
"Sebagaimana tema yang diusung, "Revitalisasi Organisasi Menuju Era Prestasi", inilah visi dari kepengurusan Eqina-Pordasi 2015 - 2019, yang akan diterjemahkan dalam misinya.
NF akan bertindak dalam koridor selaku regulator kegiatan olahraga Equestrian di tanah air dengan memberdayakan eksistensi klub-klub Equestrian sebagai kepanjangan tangan pembinaan & pengembangannya, juga mengedepankan Event Organizer selaku penyelenggara event-event pertandingan berskala nasional mau pun international.
Melalui klub-klub sebagai kelompok-kelompok terkecil dari sekumpulan individu dalam berorganisasi diharapkan insan-insan Equestrian dapat lebih menghayati pentingnya berorganisasi secara sehat dengan saling menghormati diantara anggotanya, saling berbagi untuk satu tujuan bersama.
Invidualisme telah menorehkan sejarah kontra-produktif dalam perjalanan organisasi Equestrian di tanah air, yang oleh karenanya jangan sampai terulang kembali sejarah kelam ini.
STANDARISASI
Melalui Klub-klub inilah standarisasi olahraga Equestrian daapat dilakukan dengan cara melakukan coaching clinic bagi seluruh pelatih-pelatih di daerah yang melatih pada setiap klub-klub Equestrian tersebut.
Persyaratan pendirian klub-klub akan diperingan tanpa persyaratan harus memiliki Arena Equestrian, di mana klub Equestrian dapat didirikan dengan menggunakan Arena Equestrian yang sudah ada yang dimiliki dan atau dikelola oleh Klub Equestrian yang ada. Dengan demikian akan tercipta mutual benefit diantara klub-klub setempat.
Klub yang suidah memiliki arena akan terbantu pengelolaannya dengan adanya tambahan income sharing penggunaan arenanya oleh klub setempat, begitu juga klub baru tidak perlu memiliki arena yang investasinya relatif besar.
Utilisasi pelatih yang tersedia pada suatu daerah dapat melatih pada beberapa klub setempat, dengan demikian klub daalam area tertentu dapat tercover standard kualitasnya pada level yang sama.
Dengan demikian secara overall akan dapat menekan biaya penyelenggaraan kegiatan Equestrian, sehingga Equestrian dapat berkembang lebih luas di masyarakat, karena tidak akan ada lagi barrier bahwa olahraga berkuda adalah olahraga mahal.
Dalam bidang sumber daya manusia, NF akan fokus melakukan grading & clinic kepelatihan nasional, juri dan official pertandingan, juga ferrier & vet, baik untuk akreditasi tingkat nasional maupun international.
Dengan bertambahnya ketersediaan sumber daya manusia, maka mengadakan kegiatan kompetisi equestrian biayanya akan bisa diminimalisasi, karena penggunaan tenaga asing akan diminimalisasi". tb