Produk Asuransi Tidak Kenal Pemain Sepak Bola
Pemain belum mendapatkan jaminan asuransi dari klub sehingga saat cedera dan membutuhkan perawatan panjang maka kehidupan keluarganya terganggu
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor shalom Boboy mengatakan tidak ada satu pun perusahaan asuransi di Indonesia yang mau bekerjasama dengan klub sepak bola profesional sepanjang kompetisi Liga Super Indonesia diputar.
Produk asuransi sama sekali tidak mengenal para pekerja si kulit bundar di lapangan hijau ini.
Sehingga, asuransi ini tidak dijelaskan dalam butir pasal pada surat perjanjian kontrak pemain.
"Memang selama ini tidak ada perusahaan asuransi yang mau bergabung dengan klub profesional. Yah, mungkin mereka melihat pembayaran gaji pemainnya saja banyak yang ditunggak," ujar Tigorshalom Boboy kepada Harian Super Ball.
Persoalan jaminan asuransi yang menjadi keluhan para pemain sepak bola profesional.
Gelandang Persija Jakarta Ramdani Lestaluhu, dalam diskusi yang digelar Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) mengatakan pemain belum mendapatkan jaminan asuransi dari klub sehingga begitu jatuh cedera dan membutuhkan perawatan panjang maka kehidupan keluarganya terganggu.
"Gaji yang diterima pemain tidak sebanding dengan biaya pengobatan cedera. Lalu, bagaimana dengan kehidupan keluarganya? Honornya sudah habis untuk pengobatan," ujar Ramdani Lestaluhu.
Tigorshalom mengatakan persoalan asuransi ini menjadi konsentrasi operator liga yang menjadi kewajiban klub dan harus tertuang dalam surat perjanjian kontrak.
Tigor mengingatkan kepada seluruh pemain agar lebih jeli dalam membaca surat kontrak sebelum memberikan tandatangan yang menyatakan secara resmi siap bergabung dengan klub.
"Jangan yang dilihatnya hanya nominalnya saja langsung tandatangan. Itu kebiasaan dari pemain kita. Harusnya baca dulu secara detil, mana yang belum tercantum silakan ditanyakan kepada manajemen klubnya," ujarnya.