Squash Jatim Latihan Sebulan di Malaysia
Di negeri Jiran tersebut, mereka akan melakukan berbagai agenda persiapan selama satu bulan ke depan.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kontingen squash Jatim akan try out sekaligus training center (TC) di Malaysia mulai Selasa, 1 Maret 2016.
Di negeri Jiran tersebut, mereka akan melakukan berbagai agenda persiapan selama satu bulan ke depan.
Pelatih squash, Aloysius K Elaman, mengungkapkan bahwa agenda tersebut merupakan rangkaian persiapan tim squash menjelangPON Jabar 2016.
"Ini bukan kali pertama kami melakukan TC di sana. Bahkan, sudah sering. Minimal, sekali dalam satu semester," tutur Aloy kepada SURYA.co.id, Senin (29/2/2016).
Pada latihan terakhir menjelang keberangkatan tersebut, para atlet terlihat hanya bermain game ringan.
"Beberapa atlet tidak bisa latihan sore ini karena mereka saya instruksikan untuk menjaga kebugaran. Percuma kalau ikut ke sana (Malaysia) tapi mereka malah cedera," lanjut Aloy pada sela latihan timnya di Atlas Sport Center, Surabaya, itu.
Bertempat di Bukit Jalil, para atlet akan melakukan berbagai agenda latihan. Mulai dari latihan fisik hingga teknik.
Selama itu, mereka akan dipandu dua pelatih berkewarganegaraanMalaysia, Timoty Arnold dan Nafzahizam. "Biasanya, pelatih (asing) yang datang ke sini (Surabaya). Namun, kami akan ke sana karena ada agenda sparing juga", imbuhnya.
Ketika disinggung lebih jauh terkait pertandingan persahabatan tersebut, skuad squash memang juga akan "mencoba" beberapa pemain Malaysia.
Menurut Aloy, dengan melakukan pertandingan persahabatan melawan atlet Malaysia, bisa sekaligus menaikkan mental selain juga sebagai evaluasi.
"Saat ini, Malaysia kan juga sebagai barometer squash di Asia Tenggara," tuturnya.
Hal ini dilihat dari dominasi perolehan medali emas pada ajang Sea Games di Singapura beberapa waktu lalu. Saat itu, Malaysiamemperoleh empat medali emas dari lima kelas yang dilombakan.
Senada dengan sang pelatih, para atlet pun mendukung agenda tersebut. Di antaranya, Irma Maryani. Menurutnya, dengan memilih Malaysia sebagai tempat TC, latihan akan berjalan lebih maksimal.
Di antara alasannya adalah terkait fasilitas di Malaysia yang juga lengkap.
"Kalau di sini (Surabaya) lapangan squash sangat terbatas. Kita ada tujuh atlet tapi lapangannya cuma satu. Kita pun harus bergantian. Dengan di Malaysia, kita bisa latihan bersamaan karena lapangannya ada banyak," jelas Irma.
Rencananya, squash akan membawa tujuh atletnya ke negara beribukota Kuala Lumpur tersebut. Mereka akan berangkat pada Selasa pagi, 1 Maret 2016. (Bobby Constantine Koloway/Surya)