Petaka Sharapova Terjadi Karena Mengabaikan Email Badan Anti Doping Dunia
Beberapa petenis dunia lainnya sempat menyatakan bahwa mereka tidak begitu memperhatikan daftar perubahan obat tersebut.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Maria Sharapova mengaku tidak memperhatikan perubahan daftar obat yang dikategorikan doping dalam email yang dikirim oleh World Anti-Doping Agency (WADA). Namun ternyata, Sharapova bukan satu-satunya petenis yang mengabaikan email tersebut.
Beberapa petenis dunia lainnya sempat menyatakan bahwa mereka tidak begitu memperhatikan daftar perubahan obat tersebut. Ada juga yang lebih mempercayakan tim dokter atau agennya untuk memperhatikan daftar perubahan obat yang dikirimkan oleh WADA.
“Saya hanya mengonsumsi vitamin, jadi saya tidak benar-benar mengeceknya. Saya tidak begitu membaca (perubahan daftar) itu,” kata petenis wanita nomor sembilan dunia, Petra Kvitova, seperti dilansir New York Times.
Sedangkan petenis wanita nomor tiga dunia, Agnieszka Radwanska, mempercayakan dokter dan agennya untuk mengurus hal tersebut. “Sejujurnya, saya juga tidak terlalu mengecek email itu. Itu diurus oleh dokter dan agen saya,” ujar Radwanska.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rafael Nadal. Petenis asal Spanyol ini juga lebih mempercayakan dokter kepercayaannya untuk memperhatikan perubahan daftar obat yang dikategorikan sebagai doping. “Sejujurnya, saya tak pernah membacanya (email dari WADA). Saya punya dokter yang bisa dipercaya. Dia dokter dari Federasi Tenis Spanyol, dengan pengalaman bertahun-tahun sebagai dokter untuk semua petenis Spanyol,” ucapnya.
Hampir mirip seperti Radwanska, Garbine Muguruza mempercayakan pemeriksaan perubahan daftar obat dari WADA kepada timnya. Menurutnya tak mudah memahami nama-nama asing dalam daftar tersebut.
“Tak mudah bagi kami memahami semua nama aneh itu. Tim saya mengeceknya setiap saya membutuhkan sesuatu, atau setiap mereka memperbaharui daftarnya. Tapi jika saya yang mengeceknya, saya tak akan memahami sebagian besarnya,” kata petenis wanita nomor empat dunia itu.
Sementara Andy Murray, mempercayakan pengecekan daftar obat kepada dokter di Lawn Tennis Association, sebuah badan pemerintahan olahraga di Britania Raya.
“Saya memintanya mengecek terlebih dulu. Dia tentunya lebih paham dari saya mengenai hal ini. Tapi cukup mudah mengeceknya sendiri,” tuturnya.
Sedangkan Serena Williams, menekankan pentingnya memiliki tim yang bagus demi memastikan obat yang dikonsumsi seorang atlet tidak termasuk dalam daftar doping.
“Saya punya tim yang memperhatikan hal seperti ini. Jikalau saya luput, menurutku penting memiliki tim yang bagus di sekitarmu. Tapi saya pikir penting juga membacanya,” ujar Serena.